Ulah Nenek Ini Bikin Penerbangan Tertunda, Dia Bahkan Dibawa ke Kantor Polisi
Ulahnya itu akhirnya harus membuat teknisi harus bekerja keras memeriksa seluruh mesin pesawat maskapai tersebut
TRIBUNJAMBI.COM, BEIJING - Ulah iseng seorang nenek ini, di luar dugaan ternyata telah mengakibatkan penerbangan sebuah maskapai harus dibatalkan.
The Independent melaporkan, nenek tersebut melemparkan uang berbentuk koin ke dalam mesin pesawat. Nenek itu memiliki keyakinan hal itu akan membawa keberuntungan.
Ulahnya itu akhirnya harus membuat teknisi harus bekerja keras memeriksa seluruh mesin pesawat maskapai Lucky Air tersebut.
Para penumpang terpaksa menunggu penerbangan alternatif di bandara Anqing, provinsi Anhui, wilayah timur China.
Baca: Dalam Pledoinya, Rosmansyah Sebut Kegiatan Bimtek Diambil Alih Anggota DPRD Kota Jambi
Baca: BREAKING NEWS: Pabrik Jambi Waras Terbakar
Perempuan berusia 76 tahun itu diyakini melemparkan koin ke dalam mesin pesawat karena yakin langkah itu akan membawa keberuntungan.
Teori semacam ini sangat populer di kalangan sejumlah penganut agama Buddha di China.
Peristiwa yang terjadi pekan lalu itu, membuat sang nenek harus dibawa ke kantor polisi bandara.
Sejauh ini tak diperoleh kabar apakah nenek itu akan menghadapi masalah hukum.
Pesawat yang terpaksa dibatalkan perjalanannya itu seharusnya terbang dari Anqing menuju ke Kunming.
Sebagian penumpang akhirnya bisa berangkat ke Kunming dengan penerbangan lain keesokan harinya.
Juni lalu, seorang perempuan berusia 80 tahun yang amat percaya tahayul mengakibatkan penerbangan China Southern Airlines tertunda hingga enam jam.
Penundaan itu dilakukan setelah perempuan tersebut melemparkan sembilan koin ke dalam mesin pesawat tak lama sebelum jam keberangkatan.
Baca: Pemburu Liar Kena Batunya. Luka Parah Diserang Badak yang Diincarnya
Baca: Siswi SMP Diperkosa dan Digilir Puluhan Pria di Gubuk Kebun
Perempuan itu kemudian ditahan tetapi akhirnya dibebaskan dari tuntutan hukum karena usianya yang sudah terlalu tua.
Pengelola bandara Shanghai menjelaskan, perempuan itu adalah pemeluk agama Buddha yang taat dan yakin aksinya itu membawa keselamatan dalam penerbangan menuju Guangzhou. (*)