Kadisdik Sebut Jumlah Siswa SD di Kerinci Makin Berkurang, Menunggu Persetujuan Merger

Di beberapa sekolah dasar maupun menengah di Kabupaten Kerinci jumlah siswanya makin berkurang. Hal ini diketahui berdasarkan hasil inspeksi

Penulis: hendri dede | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/HENDRI DEDE PUTRA

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Di beberapa sekolah dasar maupun menengah di Kabupaten Kerinci jumlah siswanya makin berkurang. Hal ini diketahui berdasarkan hasil inspeksi mendadak Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci di Kecamatan Batang Merangin akhir pekan lalu.

Kadis Pendidikan Kerinci, Maei Swarta mengatakan, di beberapa SD murid semakin berkurang, bahkan tinggal beberapa orang. Sehingga wacana untuk penggabungan/ merger demi efesiensi anggaran dan tenaga ke depan yang sempat terhenti akan dilakukan.

Untuk saat ini pihaknya kembali mendata sekolah-sekolah yang muridnya tinggal sedikit. Bahkwan ada yang hanya sekitar 32 orang satu SD. "Sebenarnya merger sekolah sudah lama diwacanakan namun belum terealisasi, jadi kita data dulu," jelasnya

Ditanya apa hambatan merger sekolah yang sebelumnya sudah direncanakan tapi tak terealisasi, Amri mengatakan semua kembali kepada dewan perwakilan rakuyat daerah (DPRD) Kerinci. "Semua punya dalil dan argumen plus-minus. mereka yang setuju dan tidak setuju merger di DPRD," katanya.

Untuk itu Diknas masih berupaya menggodok proses merger untuk penghematan anggaran pendidikan.

Sedangkan dalam Sidak SD dan SMP wilayah Kecamatan Batang Merangin banyak temuan. Seperti memastikan KBM dan Sarpras dan disiplin guru dalam meningkatkan mutu pendidikan melakukan pengecekan langsung ke sekolah. "Kita tidak hanya mendengar laporan UPTD dan pengawas saja, saksinya UU No 20 tentang disiplin PNS. Hasil sidak yang telah kita lakukan tadi, jumlah guru, sarana dan prasarana SD dan SMP di Kecamatan Batang Merangin masih kurang. Guru, sarpras kurang, disiplin PNS belum optimal, komite sekolah belum diberdayakan," katanya

Berdasarkan pendataan yang telah dilakukan, SD dan SMP di Kecamatan Batang Merangin mengalami kekurangan sarana dan prasarana berupa meja dan kursi belajar (mobiler), pavin blok, pagar sekolah, dan labor untuk SMP. Untuk jumlah guru SD dan SMP juga mengalami banyak kekurangan di kecamatan tersebut.  Jumlah kekurangan guru SD dan SMP mencapai 250 orang.

“Secara keseluruhan khusus untuk kecamatan Batang Merangin kekurangan guru sebanyak 250 orang. Guru SD umum dibutuhkan 40 orang, guru agama 9 orang, guru olah raga 7 orang dan guru SMP disetiap bidang studi sekitar 175 orang,” terangnya.

Guna mengatasi kekurangan guru tersebut, Diknas akan berupaya mengusulkan dan melakukan pemerataan guru, melakukan pengangkatan guru kontrak daerah dan meminta kepada Pemerintah Pusat untuk melakukan penerimaan CPNS.

Kemudian ditambahkan, Amri, dalam Sidak yang dilakukan juga ditemukan kurang disiplinya guru di Kecamatan Batang Merangin tersebut. "Guru yang tak disiplin Diknas akan mengambil tindakan tegas. Saya juga minta kepada UPTD, Pengawas untuk melakukan pengecekan rutin ke sekolah,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved