Minim Anggaran, Damkar Sarolangun Kekurangan Tenaga Ahli

Minimya anggaran Dinas Pemadam Kebakaran Sarolangun, membuat mereka tak banyak memiliki tenaga terampil untuk pemadaman api.

Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: rida
TRIBUNJAMBI/MUHLISIN
UPTB Pemadam Kebakaran (Damkar) Bungo 

Tamrin juga mengaku mengajukan tambahan pendapatan untuk pegawai honorer yang saat ini hanya digaji Rp 825 ribu per bulannya.

Baca: Kalah Dari Lazio Pada Partai Serie A Liga Italia, Catatan tak terkalahkan Juventus Akhirnya Putus

Baca: Sebut Rohingya Sebagai Aksi Terorisme, Delegasi DPR RI Naik Pitam Terhadap Parlemen India

Baca: Luis Suarez Puji Jan Oblak Saat Barcelona Bertemu Atletico Madrid

Ia mengusulkan ada tambahan untuk kesejahteraan pegawai sebesar Rp 1 juta, karena menurutnya petugas damkar punya resiko kerja yang tinggi.

“Rp 800 ribu itu mereka masuk jam 08,00 pagi keluar jam 08,00 pagi besok, 24 jam, kan gak layak,” ujarnya.

Namun, lagi-lagi usulannya belum disetujui. Pihak Bappeda Sarolangun meminta Pihak Damkar untuk mengkaji ulang usulannya.

Tamrin mengaku Dinas Damkar masih banyak kekurangan, mulai dari saranaprasarana, sumber daya manusia, dan juga anggaran.

Ia menyebut, Dinas Damkar memiliki empat tugas utama, yakni pencegahan dan penanggulangan kebakaran, pemadaman kebakaran,  pemberdayaan masyarakat (pelayanan) serta penanganan bahan berbahaya dan beracun yang ditangani khusus oleh inspektur pemadam, dan sampai sekarang Sarolangun belum memilikinya.(tsu)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved