Mendagri Minta Kepala Daerah Desak Kadisdukcapil untuk Kebut Rekam Data
Menteri dalam negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menekankan kepada Gubernur, Walikota dan Bupati untuk mendesak
Penulis: Muzakkir | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Menteri dalam negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menekankan kepada Gubernur, Walikota dan Bupati untuk mendesak kepala dinas Dukcapil untuk menyelesaikan semua perekaman e-KTP.
Menurut Menteri, saat ini masih banyak sekali daerah0daerah yang belum menyelesaikan perekaman e-KTP, termasuk di Jambi. Kata dia, pada akhir tahun ini semua perekaman sudah diharuskan rampung 100 persen.
“Posisi sekarang baru 94 persen, akhir tahun ini harus selesai 100 persen,” kata Menteri saat memberikan arahan pada Rakorgub se Sumatera yang digelar di SwissBell Hotel Jambi.
Jika ada kepala dukcapil yang eenggan menerima tantangan menyelsaikan target perekaman 100 persen hingga akhir tahun, Tjahjo menyarankan agar Gubernur maupun Walikota dan Bupati untuk mengganti dan memecat kepala dinas itu.
“Soal e-KTP ini tanggung jawab saya, dulu sewaktu saya baru masuk (menjadi menteri, red), progresnya baru 31 persen, saya genjot dan targetkan akhir tahun ini bisa selesai 100 persen,” ungkapnya.
Selain mendesak kepala daerah, dirinya juga meminta kepada masyarakat untuk proaktif untuk melakukan perekaman. Ditanya mengenai keluhan daerah soal minimnya stok blangko, Tjahjo menyebut bahawa blangko tidak ada masalah.
Sementara mengenai banyaknya alat yang rusak, menteri menegaskan bahwa persoalan alat yang rusak sudah diatasi, dimana yang rusak sudah diganti, sebagian ada yang diperbaiki saja.
“Dari 12 ribu unit alat perekam, yang rusak itu ada sekitar 19,3 persen. Yang rusak berat diganti baru, dan yang rusak ringan diperbaiki,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jambi melalui Kepaladinas Sosial dan Catatan Sipil Provinsi Jambi Arif Munandar mengatakan bahwa perekaman e-KTP Jambi terus dikebut, dan saat ini sudah memuaskan.
Dari data yang diterima, dari jumlah penduduk 3.469.230 jiwa, yang wajib KTP sekitar 2.447.265 jiwa. Dan hingga saat ini yang sudah melakukan perekaman sekitar 2.182.603, sementara yang belu merekam ada sekitar 264.662 jiwa.
“Kita optimis akhir tahun bisa selesai 100 persen,” ungkap Arif.
Dia menerangkan, pihaknya terus melajukan sosialisasi dan terus melakukan perekaman, Bahkan mereka menggunakan sistem jemput bola, seperti kekampung-kampung, sekolahan dan lain sebagainya