FOTO: Para Ayah Sediakan Bilik Seks Bagi Anak Perempuannya, di Dalam Mereka Lakukan Ini!
Para lelaki yang memiliki anak perempuan berusia 8-12 tahun akan membangun gubuk bilik untuk memberikan tempat anaknya melakukan hubungan seksual
TRIBUNJAMBI.COM - Ritual aneh pasti akan ditemukan di pelosok dunia ini, salah satunya ada ritual ayah membuatkan bilik untuk bercinta.
Di sebuah desa kecil di Kamboja, para ayah membangun gubuk cinta sehingga anak perempuan mereka dapat berhubungan seksual di dalamnya.

Tradisi membangun bilik bercinta untuk anak perempuan terjadi suku Kreungs di O'chum District, Ratanakiri, Kamboja.
Para lelaki yang memiliki anak perempuan berusia 8-12 tahun akan membangun gubuk bilik untuk memberikan tempat anaknya melakukan hubungan seksual dengan dengan anak laki-Laki.
Kreungs adalah suku yang berbasis di daerah terpencil di timur laut Kamboja yang sangat liberal dan terbuka terhadap percintaan dan seksualitas.
FOTO: 8 Gejala Kanker Ovarium yang Paling Khas! Lihatlah Pipis, dan Saat Hubungan Intim!
Ketika seorang gadis mencapai usia pertengahan remaja, orang tuanya akan membangun gubuk bilik cinta kecil dan mendorongnya untuk bertemu dengan anak laki-laki yang berbeda.
Anak laki-laki ini diberi waktu untuk menghabiskan malam bersama mereka sampai anak perempuannya menemukan cinta sejatinya dengan siapa dia ingin menikah.
Mereka percaya tradisi ini adalah cara terbaik untuk menemukan suami terbaik untuk anak perempuan mereka.
FOTO: Sedang Tidur, Adiknya Membuka Kancing Baju Kakaknya, yang Ditemukan Bikin Menangis!
Mereka percaya, pernikahan semacam akan membentuk hubungan yang tahan lama dan penuh kasih.
Gadis-gadis di Kreung yakin akan kemampuan seksualitas mereka dan tahu betul bagaimana menangani anak laki-laki.
Mereka tahu betul apa yang mereka inginkan saat menjalin hubungan dengan seorang anak laki-laki.

Nang Chan di depan gubung bercinta yang dibuatkan ayahnya ketika berumur 15 tahun
Tradisi ini bisa mengejutkan siapapun.
Di zaman modern di mana perceraian dan pemerkosaan umum terjadi di masyarakat, komunitas khusus Kreungs ini menikmati masyarakat yang minim perceraian dan pemerkosaan.
BACA: FOTO: Media Asing Kembali Soroti Gunung Kemukus, Melihat Peziarah Lakukan Ritual Seks