Tenggelam di Danau Kaco

Ini Fakta Tentang Danau Kaco Sebelum Deka Tenggelam, No 6 Masih Misteri

Deka (24), petani dari Desa Sungai Medang, Kecamatan Air Hangat, Kerinci membuat heboh warga Lempur. Mengunjungi Danau Kaco untuk mandi bersama 3 te

Penulis: rida | Editor: rida
Ist/Komunitas Bumi Merangin
23122015_danau kaco3 

TRIBUNJAMBI.COM-  Deka (24), petani dari Desa Sungai Medang, Kecamatan Air Hangat, Kerinci membuat heboh warga Lempur. 

Mengunjungi Danau Kaco untuk mandi bersama 3 temannya, JIMI (16), Rian (15) dan Hengki (17), Deka diduga tenggelam pada Kamis (17/8). 

Menurut keterangan Kapolsek Gunung Raya, Iptu H Dolizar mengatakan kronologis kejadian
Sekira pukul 15.00 wib korban bersama 3 orang temannya sampai di Danau Kaco ingin mandi.

Baca: iihhh, Warga Sebut Deka Dibawa Secara Gaib. Ini Penjelasannya

Setelah kurang lebih 30 mandi di Danau Kaco, Jimi naik keatas untuk mengeringkan badan tidak lama kemudian Hengki dan RIan menyusul keatas, dan Jimi menanyakan kepada Hengki dan Rian kemana Deka(korban).

"Sesaat itu juga Jimi, Hengki, Rian mencari korban ke dalam Danau Kaco. Karena setelah lama mencari tidak di temukan Deka,maka Jimi langsung meminta bantuan kepada warga Desa Lempur untuk mencari korban. hingga saat ini korban belum ditemukan," jelas Kapolsek.

Dia mengatakan sampai pukul 19.30 Wib ini ratusan warga masih membantu melakukan pencarian. Namun belum berhasil ditemukan.

Berikut fakta tentang Danau Kaco sebelum Deka diduga tenggelam disana:

1. Objek Wisata Danau Kaco Sempat Ditutup

Objek wisata Danau Kaco yang berada di Lempur, Kecamatan Gunung Raya, Kerinci akan ditutup sementara.

Berdasarkan hasil musyawarah bersama antara lembaga Desa Wisata Lekuk 50 Tunbi Lempur dengan Lembaga Adat 50 Tumbi Lempur, Lurah dan Kepala Desa Se-Lempur, wisata Danau Kaco akan ditutup mulai 1 Oktober sampai dengan 30 November 2016.

Ketua Pengurus Lembaga Desa Wisata Lekuk 50 Tumbi Lempur, Daswarsya mengatakan wisata Danau Kaco ditutup bagi pengunjung selama sebulan, karena pihak lembaga akan melakukan pemulihan ekosistem, reboisasi, sekaligus melakukan penyesuaian peraturan pengunjung. Dan peraturan adat demi kenyamanan dan keamanan wisatawan.

Namun demikian, kata Daswarsya, para wisatawan yang datang ke Lempur tetap bisa menikmati wisata lainnya.

Pihaknya telah mengalihkan sementara ke wisata Empat Danau Lempur yang ramai dikunjungi wisatawan. Di antaranya Danau Lingkat, Danau Kecik, Danau Duo dan Danau Nyalo yang juga dikawasan Lempur.

2. Digemari wisatawan lokal hingga mancanegara

Kabid Destinasi Wisara Disbudpar Provinsi Jambi Guntur mengatakan ada beberapa wisatawan negara Eropa dan dari Jepang yang datang berkunjung ke Danau Kaco dalam enam bulan terakhir.

3. Marak Penebangan Hutan di Sekitar Danau

Masyarakat Lempur, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci menyesalkan adanya penebangan kayu-kayu besar di jalur menuju objek wisata Danau Kaco.

Penebangan kayu-kayu besar ini telah merusak pemandangan, dan keindahan alam di sekitaran lima danau alami Lempur. Informasi yang diterima dari warga setempat, hutan di jalur menuju objek wisata Danau Kaco Lempur merupakan hutan adat.

Ketua Pengurus Lembaga Desa Wisata Lekuk 50 Tumbi Lempur, Daswarsya membenarkan adanya warga yang menebang kayu di jalur menuju Danau Kaco. Ia mengatakan, dengan adanya penebangan kayu ini, nantinya bisa berimbas dengan objek wisata Lempur.

"Ini bisa mengganggu objek wisata kita, orang yang datang beriwisata ke Lempur ingin melihat keasrian alam, jika hutan pada habis, objek wisata kotor siapa yang mau datang kesini," ujarnya.

Dikatakan Daswarsya bahwa hutan di sana juga merupakan hutan adat, sebelum menebang kayu pelaku tidak meminta izin sama orang adat dan telah melebihi. "Itu termasuk kawasan hutan adat, warga yang menebang kayu tersebut telah dipanggil orang adat dan kayunya sudah diamankan oleh orang adat," katanya.

Menurutnya, dalam hukum adat terkait dengan perlindungan hutan telah diatur sanksinya dan wajib dibayar oleh pelaku. hal ini telah dibawa rapat forum adat Lempur. "Keputusan orang adat, pelaku dikenakan sanksi satu ekor kerbau," jelasnya.

4. Baru Dibuka 1 Desember

Pascapemulihan ekosistem, reboisasi, sekaligus melakukan penyesuaian peraturan bagi para pengunjung, masyarakat Lempur kembali membuka jalur objek wisata Danau Kaco.

"Benar pada 1 Desember kita akan kembali opening jalur menuju objek wisata Danau Kaco," kata Ketua Pengurus Lembaga Desa Wisata Lekuk 50 Tumbi Lempur, Daswharsya, Selasa sore (29/11).

Daswharsya bilang Pengurus Lembaga Desa Wisata Lekuk 50 Tumbi Lempur nantinya akan mengumumkan secara resmi pembukaan jalur menuju Danau Kaco, Lempur. "Malam tanggal 1 Desember nanti akan kita umumkan secara resmi," sebutnya.

5. Dua Pengunjung Danau Kaco Sempat Menghilang

Ali Putra (25), dan Yusril (14), warga Telago Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci berhasil ditemukan oleh tim SAR. 

Hingga hari keenam korban dinyatakan hilang, sejak tanggal 24/12, tim empat yang terdiri dari masyarakat lempur yang selama ini berhasil menerobos lewatnya kawasan TNKS, dan menemukan mereka.

Informasi yang didapat Tribun, kedua korban ditemukan di kawasan Napal Putih, Renah Manjuto, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, dekat dengan perbatasan Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Muko-muko, Provinsi Bengkulu.

Pengakuan pak Miko, warga yang berhasil menemukan korban, saat ditemukan korban dalam kondisi lemas, karena sudah lima hari bertahan hidup di hutan belantara, tanpa membawa bekal.

6. Masih Menyimpan Misteri

Danau Kaco, terletak dalam Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Danau yang memiliki luas sekitar 30 x 30 meter ini memiliki kedalaman yang masih menjadi misteri.Â

Meskipun memiliki kedalaman air yang tidak terukur, dasar Danau Kaco bisa terlihat secara jelas. Ini karena warna air yang bening dan jernih serta tempat ribuan ikan semah berkembang biak.

Menurut cerita warga setempat dan beberapa orang anggota pencinta alam yang pernah berkunjung ke danau tersebut, ikan yang ada di dalam danau hanya bisa ditangkap dengan menggunakan pancing.

"Jika pemancing niatnya mau ikan lima ekor, maka ikan yang didapatkan saat memancing hanya lima ekor saja. Kalaupun dapat ikan lebih banyak, maka ikan yang didapat bukan ikan semah, namun ikan lele yang sebenarnya tidak pernah terlihat dari permukaan danau," ujar Sofa, pencinta alam yang sudah beberapa kali mengunjungi danau tersebut.

Selain itu, Danau Kaco juga mengeluarkan cahaya yang terang, terutama pada saat bulan purnama. "Jika berkemah di Danau Kaco, apalagi saat bulan purnama, maka pengunjung tidak membutuhkan penerangan karena air danau mengeluarkan cahaya yang cukup terang. Jika dilihat dari kejauhan, cahayanya terlihat seperti lampu yang diarahkan ke langit," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved