Eximbank Sudah Mengeluarkan Dua Surat Utang

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA, TRIBUN- Rencana The Fed menaikkan suku bunga dalam beberapa tahap di tahun ini menjadi

Editor: ridwan

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA, TRIBUN- Rencana The Fed menaikkan suku bunga dalam beberapa tahap di tahun ini menjadi perhatian Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Pasalnya, hal ini bakal berdampak pada pendanaan dari lembaga yang biasa dikenal sebutan Indonesia Eximbank tersebut.

Menurut Direktur Pelaksana III Eximbank Raharjo Adisusanto, kenaikan bunga The Fed berpotensi membuat bunga pendanaan makin mahal. Makanya salah satu strategi yang disiapkan oleh Eximbank adalah memupuk pendanaan dari awal tahun.

Dengan begitu, beban pendanaan yang ditanggung bisa ditekan serendah mungkin. "Jadi kami lakukan front loading sebagai antisipasi sebelum suku bunga berpotensi terus naik," kata dia kepada KONTAN, pekan ini. Setidaknya di awal tahun ini, Eximbank sudah mengeluarkan dua surat utang, satunya dalam denominasi mata uang rupiah dan satunya lagi dalam mata uang asing.

Yang pertama, Eximbank menawarkan Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank III Tahap IV Tahun 2017 pada akhir Februari 2017. Nilai obligasi dirilis sebanyak Rp 5,22 triliun.

Terbaru euro medium term notes (EMTN) yang setara 500 juta dollar AS. Surat utang bertenor tujuh tahun ini dimanfaatkan untuk mendukung pembiayaan Eximbank dalam jangka panjang.

Selama tahun ini, Eximbank berencana merilis surat utang sekitar Rp 14 triliun dalam empat tahapan. Ditambah, lembaga tersebut masih mengincar pendanaan dari pinjaman asing yang diperkirakan sebesar 700 juta dollar AS di tahun ini.

Raharjo melanjutkan, upaya mencari dana murah memang menjadi salah satu perhatian penting. Sebab pada tahun lalu, Eximbank mencatatkan kenaikan beban bunga dan bagi hasil 36,4 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 4,24 triliun.

Kenaikan ini karena di tahun lalu The Fed sudah menaikkan suku bunga yang berdampak pada kenaikan bunga pendanaan yang didapat Eximbank. Ditambah lagi, sejumlah debitur di beberapa sektor tertentu melakukan switching dari tadinya menggunakan mata uang dollar menjadi rupiah karena nilai tukar dinilai tak kondusif.

Padahal, biaya dana rupiah dan dollar terpaut lumayan jauh. Bila bunga pendanaan dollar berada di kisaran 3 persen. Sementara, bunga pendanaan rupiah bisa menembus 8 persen. Dus, beban biaya dana Eximbank makin besar saja. (Tendi Mahadi)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved