FOTO: Miris! di Komplek Perkantoran Bendera Merah Putih Dibiarkan Terjatuh, Sudah 2 Hari Tergeletak
Bendera merah putih yang dikibarkan dilapangan Gunung Kembang Komplek Perkantoran Sarolangun
Penulis: Herupitra | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Bendera merah putih yang dikibarkan dilapangan Gunung Kembang Komplek Perkantoran Sarolangun lepas dari tiangnya. Kejadian tersebut dikecam oleh masyarakat, apa lagi di posting di jejaring sosial Facebook, Jumat (24/2).
Pemilik akun yang memposting menyayangkan bendera tersebut jatuh dari tiangnya. Apa lagi dia menyebutkan jatuhnya bendera sudah terjadi sejak dua hari yang lalu.
‘Kurangnya penghargaan atau penghormatan Pemkab Sarolangun terhadap bendera merah putih, sampai2 bendera tergeletak di lantai sampai 2 hari’. Itulah kata postingan lengkap dengan foto keadaan bendera yang tergeletak di bawah tiang.
Postingan tersebut banyak dikomentari dan disukai. Pada umumnya menyayangkan kondisi bendera tersebut dibiarkan seperti itu.
Astaghfirullah. Kalau memang selama 2 hari diabaikan macam tu, alangkah buruk nyo mental Pemkab kabupaten ini, dulu para pejuang bertaruh nyawa buat mengibarkan sang merah putih di puncak tertinggi tapi sekarang sang merah putih di abaikan di kabupaten ini, komentar akun Andry Budiman.

'Teman2 Kalau ada yg lewat sana tolong jgn cuma di lihat aja Sempatkan wkt buat ngibarin lagi, kata akun Alex Sudiharto.
Informasi yang didapatkan Tribun, bendera yang berkibar di tiang utama Komplek Kantor Bupati Sarolangun itu memang jarang diturun pada sore harinya. Bahkan dibiarkan berkibar berhari-hari.
“Ya saya sering lihat bendera tersebut terpasang hingga malam tak diturunkan sorenya,” ujar warga sekitar.
Pengurus Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Cabang Sarolangun Dedi Kurniawan dikonfirmasi terkait hal tersebut meminta agar Pemkab Sarolangun bertangung jawab atas insiden jatuhnya bendera merah putih di lapangan Gunung Kembang Sarolangun tersebut. Pasalnya, lambang negara seperti bendera merah putih ada aturan yang baku dalam memberlakukan simbol negara.
“Kami minta agar Pemkab Sarolangun bertangung jawab, sebab ini lambang Negara. Bendera merah putih yang setiap hari di kibarkan pada sore harinya harus diturunkan, itu sudah aturan,” kata Dedy Kurniawan.
Disampaikannya, pihaknya juga akan segera mengirimkan surat pemberitahuan terkait insiden jatuhnya bendera di lapangan Gunung Kembang ke PPI Pusat.
“Kami tidak main-main, dalam waktu dekat kami akan kirimkan surat ke PPI pusat, sebab ini lambang negara,” tegasnya.
Bahkan pada hari Senin 20 Februari lalu katanya, dirinya mendapat informasi jika bendera yang di lapangan Gunung Kembang juga terpasang tali atas bagian merahnya saja.
“Kami juga mendapat informasi dan melihat fotonya jika bendera merah putih terikat hanya tali bagian merahnya saja,dan saat kami cek ternyata tali bagian warna putihnya tidak ada talinya,” bebernya.
Oleh sebab itu, dirinya menilai ada unsur pembiaran. Sebab bendera merah putih seperti tidak pernah diganti oleh Pemkab.
“Ini terkesan ada pembiaran, sebab sampai saat ini bendera merah putih yang dikibarkan, dalam kondisi sobek ujungnya, dan kami mendesak pemkab untuk bisa bertanggung jawab, dan intansi mana yang diberi beban dan tangung jawab untuk naik dan menurunkan bendera setiap harinya,” tandasnya.
Sementara itu, Izan Ahmad salah satu warga Sarolangun saat bertemu dengan wartawan menyesalkan jatuhnya bendera merah putih di lapangan Gunung Kembang tersebut.
"Jujur saja saya menyesalkan jatuhnya bendera merah putih. Padahal untuk mengibarkan bendera merah putih para pahlawan kita banyak mengorbankan jiwa raga demi merah putih,” kata Izan.
Bahkan dengan kondisi bendera yang kusam, dan terlihat mulai sobek menandakan bendera tidak setiap hari di turunkan.
"Lihat saja benderanya sudah lusuh dan terlihat sobek di bagian ujungnya. Ini menandakan tidak pernah di turunkan, dan pihak yang bertangung jawab harus mau mengakui kesalahnya, sebab ini lambang negara kita,” pungkasnya.
Mendapat informasi tersebut sejumlah awak media langsung kelokasi kejadian. Di lokasi bendera sudah terpasang dan berkibar lagi. Namun, bendera yang dikibarkan terlihat sudah lusuh dan ujungnya robek.
Kabag Pemerintahan Riduan dikonfirmasi mengatakan, bahwa tanggungjawab menaikkan bendera dan menurunkan yang adi di lapangan Gunung Kembang bukan tanggungjawab bagiannya.
“Itu bukan bagian kami. Saya tidak tahu siapa yang bertanggungjawab,” katanya.
Dia menyayangkan terjatuhnya bendera tersebut diposting di jejaring sosial. Seharusnya ujarnya, jika melihat bendera terjatuh dari tiangnya harus segera dinaikan kembali.
“Seharusnya langsung dikibarkan kembali, bukannya diposting. Kita sesalkan sikap seperti itu,” pungkasnya.