VIDEO: Erna Korban Kekerasan Majikan Mengadu ke Tribun Jambi

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Eko Prasetyo

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kekerasan oleh majikan kepada Pembantu Rumah Tangga (PRT), terjadi di Kota Jambi. Korbannya adalah Bernadate Edo Tobi, atau akrab disapa Erna.

Erna menjadi PRT di sebuah rumah yang berada di bilangan Gatot Subroto, Pasar Jambi. ia melaporkan majikannya yang melakukan kekerasan kepadanya.

"Sudah dilaporkan dan dibantu oleh Ikatan Keluarga Nusa Tenggara Timur Jambi, saya mau mencari hak saya dan ingin menuntut keadilan," ujar Erna di Kantor Tribun Jambi. Senin (6/2/2017).

Kedatangan Erna ke Tribun Jambi didampingi oleh Fransiscus Dasi L, yang merupakan Ketua Ikatan Keluarga Nusa Tenggara Timur Jambi (IKNTT-Jambi). Beserta dua orang warga yang menolong Erna keluar dari rumah majikannya.

"Saya disiksa, ditendang, dicakar, rambut saya digunting, dan saya dikatakan anak pelacur, selain itu gaji saya tidak diberikan," ungkap kesedihan Erna.

Sementara, Fransiscus Dasi L, ketua dari IkNTT-Jambi mengatakan, Erna merupakan warga dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dimana banyak dari warga NTT yang mencari rizeki di Kota Jambi mengalami tindakan seperti ini.

"Sebelumnya saya sudah menghadapi kasus dengan dua orang yang tidak tertolong (meninggal.red) akibat kekerasan ini pula," ujar Fransiscus.

Baginya perlu adanya perhatian pihak berwajib untuk menindaklanjuti kasus-kasus seperti Erna tersebut. Apalagi, kebanyakan kasus kekerasan yang sering diterima oleh warga Timur seperti Erna sering tidak dengan tuntas terselesaikan.

"Makanya kami ingin mencari keadilan dengan mengusut masalah Erna dengan tim pengecari dari pihak IKNTT-Jambi dibantu serikat buruh di Jambi," terangnya.

Fransiscus pun terus berupaya agar tidak akan terjadi kasus yang dialami oleh Erna terhadap orang lain lagi.

Bahkan pihaknya terus memberikan perlindungan terhadap masyarakat NTT yang bekerja di Jambi, dengan meminta datanya dari pihak Dinsosnaker Jambi.

"Kami sudah menjalankan kegiatan pemahaman, sosialisasi, serta semacam kursus keterampilan dan pengawasan terhadap saudara-saudara kami seperti Erna ini, harapannya dengan pantauan dan bimbingan kami, tidak akan ada Erna-Erna lagi yang bernasib seperti ini," singkatnya.