Perbandingan Jumlah Penduduk dan ketersediaan Tempat Tidur di RSUD Hamba 1:1000

Perbandingan antara jumlah penduduk dengan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit belum ideal

Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: bandot
KOMPAS IMAGES
Ilustrasi rumah sakit 

TRIBUNJAMBI.COM - Perbandingan antara jumlah penduduk dengan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit belum ideal.

Pasalnya, saat ini masih pada rasio 1 berbanding 1.000, artinya tempat tidur untuk 1.000 orang. Kondisi inilah yang di Kabupaten Batanghari seperti yang dikatakan Plt Kepala Dinas Kesehatan, dr Elvi Yennie, Rabu (11/1).

"Dikatakan ideal, jika ketersediaan tempat tidur di rumah sakit sesuai dengan jumlah penduduknya," katanya.

Di Batanghari terdapat 2 rumah sakit, yakni RSUD Hamba dengan 140 tempat tidur dan RS MMB dengan 77 kamar. "Iya, saat ini masih kurang tempat tidur," imbuhnya.

Namun, lanjutnya RS MMB masih dalam tahap pengembangan dari 77 tempat tidur menjadi 110-120 tempat tidur. "Dari data BOR (bed occupancy rate ) kedua RS, ketersediaan tempat tidur masih cukup," bebernya.

Hanya saja, pada saat-saat tertentu seperti saat terjadi lonjakan suatu penyakit, DBD misalnya maka RS akan overload.

"Langkah kamu untuk mengatasi kekurangan bed, dengan memaksimalkan fungsi rawat inap di puskesmas. Hanya saja, kapasitas rawat inap di puskesmas sangat terbatas, karena rawat inap disana hanya untuk observasi kasus-kasus ringan," ujarnya.

Selain itu, lanjut Elvi disesuaikan dengan kompetensi sebatas kewenangan dokter umum.
Sementara terkait predikat akreditasi, sesuai Permenkes no 56 tahun 2014 terbagi atas kelas A, B, C dan D. Di kedua RS di Batanghari masuk kelas C yakni mencakup 4 layanan spesialis dasar.

"Yakni penyakit dalam, kandungan, anak dan beda. Ditambah patologi klinik dan radiologi," imbuhnya.

Namun, lanjutnya 2 RS di Batanghari sudah melebihi kompetensi RS kelas C. "Karena kami sudah memiliki layanan spesialis syaraf, mata, jantung THT, anestesi. Hanya saja,saja kami masih kekurangan spesialis penyakit dalam," katanya lagi.

Upaya untuk memaksimalkan fasilitas puskesmas juga sudah dilakukan, yakni melalui akreditasi puskesmas yang saat ini sudah dilakukan, dan dari 17 puskesmas yang ada, 4 puskesmas terakreditasi.

"Tapi fasilitas puskesmas tidak bisa di upgrade, karena sesuai kewenangannya, puskesmas hanya sebagai fasilitas kesehatan primer bukan rujukan. Fasilitas rujukan atau lanjutan hanya untuk RS kelas A, B, C dan D," ringkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved