Konflik Suriah

Ratusan Orang Berhasil Diungsikan dari Aleppo

Seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan, evakuasi warga sipil berhasil

Editor: Fifi Suryani
AFP
Sejumlah warga mengungsi dari kawasan yang dikuasai oposisi di Aleppo timur menuju tempat yang sudah direbut kembali oleh pasukan pemerintah Suriah, Selasa (13/12/2016). 

TRIBUNJAMBI.COM, ALEPPO - Seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan, evakuasi warga sipil berhasil dilakukan dari timur Aleppo. Sejumlah bus dan ambulan sudah meninggalkan kantong-kantong pemberontakan di kota Suriah.

Setidaknya, ada 350 orang yang dilaporkan sudah meninggalkan Aleppo dalam sebuah konvoi menuju barat, yakni wilayah pemerintah Suriah.

Sebelumnya, sejumlah bus yang dikirimkan untuk mengevakuasi warga yang berada di luar wilayah yang tidak dikuasai pemerintah atau yang dikuasai kelompok pemberontak, dihentikan. Hal ini menghambat proses perjanjian evakuasi kedua pihak.

Sementara itu, ribuan warga Suriah masih menunggu untuk meninggalkan timur Aleppo dalam kondisi yang memprihatinkan.

Dewan Keamanan PBB mengatakan pihaknya akan mendorong disetujuinya kesepakatan sehingga PBB dapat memonitor langsung operasi tersebut. Rusia sebelumnya menolak proposal yang diajukan Prancis untuk mengirimkan DK PBB ke timur Aleppo.

"Kami harap bisa mengambil voting untuk hal ini besok," jelas Dutabesar AS di PBB Samantha Power.

Upaya awal untuk mengevakuasi kota yang dikuasai kelompok pemberontak gagal dilakukan pada Jumat (16/12) lalu. Alhasil, banyak warga sipil yang terlantar tanpa akses ke makanan atau tempat perlindungan. Penghancuran kota timur Aleppo telah menyebabkan kota tersebut tidak memiliki fasilitas kesehatan.

Meski demikian, pada Minggu (18/12) malam, sejumlah bus dan ambulan tampak mulai keluar dari area tersebut.

"Evakuasi tengah dilakukan," demikian ungkap anggota PBB melalui email kepada Reuters. Diutarakan juga, bus pertama yang meninggalkan timurAleppo terjadi pada pukul 23.00 waktu lokal.

Sementara itu, AFP mengutip Ahmad al-Dbis, yang mengepalai tim dokter evakuasi menulis, ada lima bus yang tiba di area Khan al-Assal, wilayah yang dikuasari kubu pemberontak..

Dari Khan al-Assal, evakuasi akan dilakukan ke area-area pemerintah di Aleppodan provinsi Idlib.

Pada Minggu (18/12) pagi, kelompok pria bersenjata membakar setidaknya lima bus yang akan digunakan untuk mengangkut korban luka dan sakit dari sebuah desa.

Sejumlah laporan menyebut, kelompok pemberontak pimpinan Jabhat Fatah al-Sham yang bertanggungjawab atas aksi tersebut. Namun, kelompok militan Libanon, Hizbullah, mengatakan bus tersebut terbakar saat terjadi aksi tembak antara kelompok jihad Fatah al-Sham dengan kelompok pemberontak Islamist lain yang mendukung evakuasi tersebut.

Di antara mereka yang saat ini tengah menanti meninggalkan timur Aleppo, ada anak-anak yang sakit dan terluka.

Sejumlah anak-anak terpaksa meninggalkan wilayah tersebut tanpa orangtua mereka. Dan ratusan anak-anak masih terperangkap di Aleppo.

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved