Presiden Duterte Ngaku Membunuh Tiga Orang dengan Tangannya Sendiri
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengukuhkan kepada BBC, bahwa ia membunuh tiga orang dengan tangannya sendiri saat menjabat sebagai walikota Davao.
Para pengecamnya menuding ia mendorong polisi dan warga untuk menembak di tempat para tersangka pengedar dan pengguna narkoba.
Mereka juga menuding, bahwa Duterte sendiri adalah seorang pengguna narkoba.
Duterte membantah meskipun mengaku menggunakan Fantanyl, obat pembunuh rasa sakit dosis kuat.
"Saya bukan pecandu," katanya. "(Saya mengkonsumsinya) hanya setelah diresepkan dokter. Baru bisa disebut mengalami ketergantungan, jika dilakukan secara teratur, kawanku."
"Kecanduan itu adalah kalau orang ingin mengkonsumsinya terus menerus, dan kalau sudah mengkonsumsinya, dirasakan ada monyet bergelayut di punggungnya."
Duterte mengaku menggunakan obat itu karena ia menderita migrain dan gangguan tulang belakang.
Pengakuan presiden bahwa ia pernah membunuh dengan tangannya sendiri, mendorong para pemimpin oposisi dan kelompok-kelompok hak asasi manusia untuk menyerukan pemakzulan.