Nilai Lebih Sebuah Kondom
TRIBUNJAMBI.COM-Ada banyak alasan bagi sebuah pasangan suami istri (pasutri) untuk menggunakan
(Baca juga: Kondom Seharga Rp300.000 Ini Diklaim Mampu Tingkatkan Kenikmatan Seksual)
Bahkan saat istri Anda yang menggunakan metode kontrasepsi, kondom pun masih perlu digunakan dalam beberapa kondisi. Misalnya saja istri sedang dalam masa subur bila menggunakan sistem kalender; sementara menunggu istri memasang kontrasepsi IUD; sementara menunggu istri mencabut kontrasepsi implant; apabila kelupaan minum pil dalam jangka waktu lebih dari 36 jam; serta apabila diduga ada penyakit menular seksual diantara pasangan, sementara menunggu diangnosis yang pasti.
Ada hal yang patut diperhatikan saat Anda memutuskan menggunakan kondom sebagai salah satu alternatif kontrasepsi, yakni gunakanlah selalu kondom baru pada waktu berhubungan seksual dengan pasangan Anda. Akan lebih mesra apabila istri Anda yang memasangkan kondom tersebut. Pasangkan kondom pada waktu penis menegang, lalu buka gulungan dan pasangkan pada penis yang sedang menegang. Segara setelah ejakulasi, cabut penis dari vagina. Pegang pangkal penis dan lepaskan kondom dengan hati-hati selagi masih tegang. Bungkus dan buang kondom yang sudah dipakai pada tempat yang aman. Namun apabila anda ingin melakukan hubungan seks kembali penis harus dicuci dulu dengan sabun dan air.
Dapat memperpanjang waktu berhubungan
Ada dua bahan pembuat kondom: karet atau lateks dan bahan lain seperti plastik. Hampir semua kondom yang beredar di Indonesia terbuat dari karet atau lateks yang mampu mencegah pertemuan sperma dengan sel telur saat melakukan hubungan suami istri. Selain itu secara klinis bahan ini efektif mampu mencegah penularan penyakit akibat hubungan seksual.
(Baca juga: Mengapa Pria Tolak Gunakan Kondom saat Berhubungan Seks dengan Wanita yang Cantik?)
Efektivitas kondom sangat tinggi bila dipakai secara benar dan disiplin, dengan tingkat keberhasilan mencapai 95% dalam pencegahan kehamilan dan dapat digunakan oleh semua pria/suami yang tidak alergi terhadap karet atau lateks. Selain itu kondom yang terbuat dari bahan lateks ini secara klinis sangat baik dalam mencegah vaginitis yang disebabkan oleh infeksi seperti trichomoniasis serta beberapa penyakit menular seksual seperti gonorrhea (GO), sifilis atau raja singa, dan klamidia. Jika penyakit-penyakit itu dianggap sudah kuno, kondom terbukti efektif juga dalam mencegah virus penyerang sistem kekebalan manusia (HIV - human immunodeficiency virus).
Masih ada kelebihan kondom lainnya dalam menangkal penyakit kelamin. Yakni mampu mencegah human papiloma virus (HPV) yang dapat menyebabkan kutil kelamin, herpes simplex virus (HSV) yang dapat menyebabkan herpes, serta virus hepatitis-B. Nilai tambah lainnya dari kondom ini adalah dapat memperpanjang waktu dan menambah kenikmatan dalam hubungan seksual. Ini yang jarang disadari oleh para pria. Ditambahkan lagi bahwa kondom sangat mudah didapat tidak memerlukan resep, dapat dipakai sendiri serta mudah dibawa kemana-mana.
Namun demikian, seringkali kita agak kesulitan menemukan kondom yang pas/cocok buat kita. Untuk itu disarankan gunakan berbagai merek kondom dan rasakan yang mana yang paling cocok buat Anda. Bila Anda belum pernah menggunakan kondom, sebaiknya mulailah menggunakan dan rasakan bedanya. Nasehat coba dulu sebelum menilai memang sangat perlu.
Saat ini, di era dunia maya sebuah ide kampanya penggunaan kondom via internet muncul dari The New York City Department of Health & Mental Hygiene. E-condom, begitu kampanye itu diberi nama, timbul akibat tingginya angka penderita HIV yang besar di kalangan para remaja.
Seperti dikutip detikINET, sudah sekitar 1.500 pesan e-condom telah malang melintang di situs jejaring sosial Facebook yang tengah populer saat ini (per Februari 2009). Meski begitu, beberapa rangking pengirim pesan ini terbanyak masih diraih oleh karyawan-karyawan The New York City Department of Health & Mental Hygiene. Sebelumnya, departemen kesehatan ini telah juga menggunakan situs jejaring lain, yaitu MySpace untuk mendiskusikan kesehatan mental dan isu tentang penganiayaan.
(Baca juga: 9 Kesalahan Pemakaian Kondom yang Harus Dihindari oleh Pria)
Melalui Facebook, dr. Monica Sweeney, asisten komisioner kesehatan lembaga tersebut, percaya bahwa mereka dapat membantu jutaan orang di dunia untuk menyebarluaskan penggunaan kondom untuk menekan penderita HIV. Sebagai gambaran, di New York sendiri lebih dari 100.000 warganya telah terkena HIV positif. Angka ini lebih besar daripada kota-kota lain di Amerika Serikat seperti Los Angeles dan San Fransisco.
Melihat beragam manfaat tadi, rasanya tak ada salahnya menggunakan kondom. Soal kenikmatan, percayalah semua ada di dalam otak kita. Mengubah pola pikir inilah yang perlu kita lakukan.
Caranya? Ya dengan mencoba berbagai macam kondom.
Author : Agus Surono
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/kondom-warna-warni_20150624_105923.jpg)