Raeni, Anak Tukang Becak Lulusan Terbaik Unnes? Begini Kabarnya Sekarang
Raeni? Anak tukang becak yang berhasil menjadi wisudawan terbaik diUniversitas Negeri Semarang (Unnes) periode kedua 2014.
TRIBUNJAMBI.COM - Masih ingat dengan perempuan asal Kendal, Raeni? Anak tukang becak yang berhasil menjadi wisudawan terbaik diUniversitas Negeri Semarang (Unnes) periode kedua 2014.
Ia lulus dengan IPK yang nyaris sempurna, yakni 3,96. Prestasinya tersebut tentu tidak hanya membanggakan ayahnya yang notabene seorang tukang becak.
Namun masyarakat tanah air pun turut kagum dengan prestasi yang ditorehkan oleh Raeni. Kabar Raeni yang menjadi wisudawan terbaik itu pun sempat sampai ke telinga Susilo Bambang Yudhoyono, yang kala itu masih menjabat sebagai Presiden RI.
Ia mendapat undangan khusus untuk bertemu SBY dan Ani Yudhoyono. Tidak hanya itu, presiden juga memberikan hadiah kepada Raeni berupa beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di luar negeri.
Raeni pun akhirnya memutuskan untuk melanjutkan studi S2-nya di University of Birmingham, Inggris.
Ia mengambil program Magister of Science, International Accounting and Finance melalui program beasiswa LPDP.
Lalu, hampir dua tahun berlalu, apa kabar Raeni sekarang?
Ditelusuri TribunSolo.com, Raeni ternyata sudah menyelesaikan studi S2-nya.
Raeni kini berhasil menambah gelarnya sebagai Master of Science.
Ia bahkan sudah kembali ke tanah air.
Diketahui Raeni sudah berada di tanah air sejal akhir Oktober 2016.
Kepulangan Raeni ini pun disambut suka cita oleh keluarga, kerabat dan rekan-rekannya.
Seperti terlihat pada beranda akun Facebook milik Raeni yang dibanjiri oleh sejumlah tautan yang menyambut kepulangannya.
Sama halnya yang diunggah oleh Dian Setyawati yang memberi sambutan dengan kata-kata hangat.
"Masih ingat dengan salah satu sosok inspiratif kita, Raeni, penerima program beasiswa bidik misi yang beberapa tahun lalu diberi kesempatan bertemu dengan Bpk. SBY dan Ibu Ani karena prestasinya lulus dengan predikat terbaik, IPK 3.96, di Universitas Negeri Semarang. Alhamdulillah hari ini diberi kesempatan bertemu dengan Raeni lagi setelah setahun ga ketemu. Gelarnya yang dibawa mungkin sudah berbeda, studi Magisternya di Inggris (melalui beasiswa LPDP #tetep) sudah selesai, tapi karakternya tetap sama: bersemangat dan rendah hati." "Bukankah seharusnya seperti itu. Padi semakin berisi maka semakin merunduk"