Jaket yang Dipakai Jokowi jadi Tren, Disebut Jaket Tempur, Begini Loh Sejarahnya
Aksi damai 4 November lalu di Jakarta menyisakan banyak kisah menarik. Salah satunya adalah soal jaket Presiden Joko Widodo
TRIBUNJAMBI.COM - Aksi damai 4 November lalu di Jakarta menyisakan banyak kisah menarik. Salah satunya adalah soal jaket Presiden Joko Widodo.
Seketika, linimasa media sosial merilis merek jaket tersebut. Beberapa portal berita mengatakan, bahwa jaket bermerek Zara yang dibanderol sekitar IDR800.000 itu menjadi barang buruan.
Sebenarnya, apa jenis jaket itu?
Di kalangan penerbangan, khususnya penerbangan militer, jaket yang dikenakan Jokowi itu disebut sebagai jaket jenis bomber, atau ada juga yang menyebut Fighter Jacket.
Pakaian ala penerbang militer ini sebenarnya sudah sangat lama digunakan oleh para ksatria tempur langit. Jejaknya bahkan sudah bisa ditemui sejak era Perang Dunia I.
Pada tahun 1915 Royal Flying Corps Inggris menggunakan jaket berbahan kulit model panjang, agar penerbang pesawat tempur mereka terlindung dari cuaca dingin saat mengoperasikan pesawat di ketinggian.
Mengingat pada era tersebut tidak satupun kokpit pesawat tertutup, sehingga sangat dibutuhkan jaket tebal agar tubuh penerbang tetap hangat.
Amerika Serikat pada tahun 1917 mematenkan jaket kulit kerah tinggi yang disertai bulu, dan ritsleting serta karet pengikat pada bagian tangan.
Lalu perkembangan berlanjut pada era Perang Dunia II, dimana teknologi memungkinkan pesawat terbang militer beroperasi di ketinggian yang cukup ekstrim.
Pilot dan kru membutuhkan jaket yang mampu melindungi tubuh mereka dari suhu dingin dibawah -50 derajat.
Sumber gambar: collider.com
Tidak berhenti pada era Perang Dunia ke II, pada tahun 1950-1990an perkembangan jaket bomber tidak hanya dikhususkan bagi pilot pesawat tempur ataupun pilot pesawat pembom.