Kasus Penipuan

Penipuan Berkedok Lelang Kendaraan Dinas Makan Banyak Korban di Kerinci

Korban penipuan berkedok lelang kendaraan dinas semakin bertambah di Kerinci. Selain warga biasa,

Penulis: hendri dede | Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto Penipuan Berkedok Lelang Kendaraan Dinas Makan Banyak Korban di Kerinci
Net
Ilustrasi lelang kendaraan

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Korban penipuan berkedok lelang kendaraan dinas semakin bertambah di Kerinci. Selain warga biasa, ada juga anggota kepolisian dan petugas Rutan Sungai Penuh yang ikut menjadi korban.

Modusnya korban diminta membayar uang jutaan rupiah kepada pelaku, dengan iming-iming dijanjikan bisa menang dalam lelang kendaraan dinas dan mendapatkan mobil atau kendaraan roda dua. Namun sampai saat ini, dari keterangan korban, ternyata lelang kendaraan tidak ada. Sedangkan nformasinya atas dugaan penipuan tersebut, pelaku berhasil mengumpulkan uang berkisar Rp 300 juta.

Seorang korban penipuan berinisial A mengatakan, kejadiannya mulai Maret 2016. Ia mendapat informasi dari keponakannya akan ada lelang kendaraan dinas. Keponakannya pun ikut menemui Zulpahmi petugas honorer yang mengaku sebagai panitia lelang. Dari pertemuan itu, ia diminta mengikuti peryaratan ikut lelang kendaraan dinas, yakni menyerahkan poto kopi KTP, NPWP, serta uang pendaftaran.

"Sudah bayar uang Rp9,2 juta katanya untuk pendaftaran, termasuk lah untuk urusan, surat-surat perlengkapan lelang. Tapi janji molor terus lelang. Keponakan saya juga jadi korban. Setelah di cek kekantor DPPKA rupanya orang ini dakdo lagi di kantor," bebernya kepada Tribun, Minggu (30/10).

"Bahkan dari penjelasan yang disampaikan pihak DPPKA, lelang memang ada tapi tidak seperti yang disampaikan pelaku. Jenis mobil juga dakdo seperti mobil tahun 2008 atau 2013," katanya lagi.

Warga Pulau Tengah, kecamatan Keliling Danau ini mengatakan tak hanya dirinya yang menjadi korban. Namun ada juga korban lainnya.

Untuk itu, ia telah melaporkan ke kepolisian sektor Sungai Penuh mengusut kasus ini. Korban mengharapkan hal ini bisa diproses secepatnya. Agar tidak terjadi lagi dan menambah korban lainnya.

"Harapan kami bisa diungkap, kami ingin memcari kebenaran. Kalau uang mungkin bisa dicari," tandasnya.

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Aset Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKAD) Kerinci, Apdel Resurdita mengaku sudah mengetahui terkait penipuan itu.

Bahkan korban sudah menemui dan melaporkan kepada dirinya. Ia pun terkejut ketika beredarnya informasi tersebut. Akan tetapi Apdel mengatakan dirinya tak terlibat dalam masalah ini. Apdel mengaku pelaku mencatut namanya, dalam proses lelang kendaraan dinas tersebut.

"Iya memang sudah ada korban melapor ke saya dan datang ke DPPKA. Selain warga umum, PNS, ada polisi, anggota Kodim infonya juga ada yang tertipu. Dia mengaku disuruh saya, padahal dakdo," ujarnya

Terkait lelang aset kendaraan, Apdel mengatakan sampai saat ini proses lelang aset Pemkab Kerinci belum dilakukan. Masih dalam proses penjadwalan. Walaupun lelang nanti dilakukan, pesertanya juga tidak dikenakan biaya apapun untuk mengikutinya.

Disampaikan Apdel bahwa ia sudah dua kali dimintai sebagai saksi di Polsek Sungai Penuh, namun masih berhalangan hadir karena bersamaan dengan kegiatan di pemkab Kerinci. “Panggilan pertama pas paripurna, saya tidak bisa hadir, setelah itu ada rapat KUA PPAS 2017 saya juga tidak hadir," katanya

Dari keterangan Apdel membenarkan bahwa Zulpahmi merupakan pegawai honor yang sudah lama di DPPKA Kerinci. Dan tahun 2014 ia memang menjadi panitia penjualan aset. Akan tetapi untuk tahun 2016 ini sudah tidak lagi. Zulpahmi bahkan tidak masuk kantor lagi sepanjang tahun ini.

“SK panitia penjualan tahun 2015 dan 2016 tidak ada lagi nama Zulpahmi. Dia bahkan tidak masuk kantor lagi, saya juga heran kenapa dia berani," katanya

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved