Pergerakan Rupiah

Data Penting AS Membuat Rupiah Berpotensi Tertekan

Minimnya data internal menjelang akhir bulan membuat rupiahkesulitan mempertahankan

Editor: Fifi Suryani

TRIBUNJAMB I.COM, JAKARTA - Minimnya data internal menjelang akhir bulan membuat rupiahkesulitan mempertahankan penguatannya. Apalagi menjelang pengumuman penting dari Amerika Serikat (AS).

Di Pasar Spot, Jumat (28/10) nilai tukar rupiah di hadapan dollar AS melemah 0,14% ke level Rp 13.051 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tergerus 0,16% di Rp 13.048.

Analis PT Central Capital Futures, Wahyu Tri Wibowo menjelaskan, dukungan terhadap laju rupiah dari sisi internal belum cukup kuat. Rupiah masih menanti data inflasi bulan Oktober serta pertumbuhan ekonomi dan defisit transaksi berjalan kuartal III-2016 yang akan dirilis awal November. "Bahkan ada potensi pelemahan data terutama pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) baru saja merilis data Gross Domestic Product (GDP) kuartal ketiga yang melambung di angka 2,9% atau lebih baik dari kuartal sebelumnya 1,4% serta di atas proyeksi sebesar 2,5%. Data ini kemungkinan mendukung laju USD awal pekan dan akhirnya membuat rupiah tertekan.

Lalu pada Kamis (3/11) The Fed akan mengumumkan tingkat suku bunga. Meski suku bunga The Fed diprediksi tetap, pasar tetap akan mencari tahu potensi kenaikan suku bunga di bulan Desember. Senin (31/10) Wahyu memprediksirupiah akan kembali melemah.

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved