Ibu-ibu di Jambi Keluhkan Harga Cabai Rp 70 Ribu per Kg

Laporan wartawan Tribun Heri Prihartono

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sejak tiga hari terakhir harga cabai merah melonjak hingga Rp 70 ribu per kilogram (Kg). Sejumlah pedagang di pasar tradisional Angso Duo Jambi mengaku tak tahu tiba- tiba saja harga cabai semakin "pedas".

Cabai yang masih didatangkan dari pulau Jawa ini kemungkinan melambung akibat stok yang terbatas. "Naiknya pelan-pelan padahal kemarin sempat Rp 56 ribu per kg," kata Doni, penjual cabai di pasar Angso Duo kepada Tribun Senin (10/10).

Hingga Senin siang ia mengaku hanya mampu menghabiskan hingga 60 kg padahal normalnya dapat mencapai 150 kg. Harga terlalu tinggi membuat pembeli berkurang padahal stok cabai semakin habis.

"Namanya masak ya butuh cabai karena mahal kita beli seperempat saja," kata Susi, seorang ibu rumah tangga yang membeli cabai untuk kebutuhan sehari-hari. Ia berharap harga cabai kembali ke harga normal agar ia dapat masyarakat lainnya dapat membeli cabai ini.

Sementara itu cabai rawit masih normal Rp 24 ribu hingga Rp 30 ribu tergantung kualitas. Komoditi yang mengalami kenaikan juga terjadi pada bawang putih sentuh Rp 36 ribu hingga Rp 38 ribu perkg. Di harga normal bawang putih Rp 32 ribu.

Pengamat Ekonomi Pantun Bukit mengatakan harga cabai melonjak di luar hari besar rada aneh. Hal ini yang perlu diwanti-wanti apakah memang produksi cabai sedang turun atau ada permainan yang menyebabkan harga cabai naik tajam. Pemerintah dalam hal ini perlu melakukan pengawasan di lapangan agar harganya bisa direm.

Instansi terkait perlu melihat produksi cabai di Jambi seperti apa dan jika memang pasokan berkurang perlu digenjot lagi persediaan cabai agar harga tetap stabil.

Jika di Jawa mahal sebenarnya cabai merah bisa didatangkan dari Palembang atau Sumatera Barat. Apalagi memang kenaikan cabai berdampak pada harga barang lain. Masyarakat juga tak perlu panik menghadapi persoalan ini. (har)