Ini Fakta Baru Menunjukkan Kejanggalan Kasus Penyanderaan di Pondok Indah

Kasus drama penyanderaan satu keluarga Asep Sulaiman di rumahnya, Jalan Bukit Hijau IX nomor 17, Pondok Pinang, Kebayoran Lama

Editor: Rahimin
KOMPAS.COM/AKHDI MARTIN PRATAMA
Pelaku perampokan dan penyanderaan di sebuah rumah di Jalan Bukit Hijau 7, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (3/9/2016), berhasil dilumpuhkan polisi dan digiring ke luar rumah. 

Sopir pribadi

Salah satu penyandera sebuah keluarga di perumahan mewah Pondok Indah, yakni AJS, ternyata sama-sama pernah bekerja di ExxonMobil seperti korbannya.

Asep Sulaiman, korban penyanderaan memang diketahui sebagai pensiunan ExxonMobil.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiyono, mengatakan, latar belakang itu terungkap dari sebuah sertifikat yang ditemukan polisi di rumah AJS.

Awi mengatakan, dari sertifikat itu diketahui AJS pernah bekerja sebagai security di ExxonMobil sejak tahun 2010 sampai 2016.

Sementara dari pengakuan AJS, diketahui dia pernah mengawal korban Asep Sulaiman selama 5 bulan, sebelum Asep pensiun. "Dia mengawal Asep sejak bulan April lalu," kata Awi kepada wartawan, termasuk Wartakotalive.com di Polda Metro Jaya.

Terkait pengakuan ini, polisi masih terus mendalami untuk mengetahui motif sebenarnya. Sebab sampai saat ini, keterangan korban dan pelaku bertolak belakang.

Pelaku menyebut bahwa penyanderaan terjadi karena masalah yang sudah ada sebelumnya.
Sedangkan korban mengaku sama sekali tak mengenal pelaku.

Padahal ada bukti bahwa korban pernah dikawal oleh pelaku selama 5 bulan saat masih bekerja di ExxonMobil. (*)

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved