Demam Pokemon Go
Alumni Unja Ini Rela Keliling Kuburan Cari Pokemon
Demam game Pokemon Go tengah melanda Jambi. Permainan yang sebenarnya belum resmi dirilis di Indonesia ini,
Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Demam game Pokemon Go tengah melanda Jambi. Permainan yang sebenarnya belum resmi dirilis di Indonesia ini, namun ternyata telah digunakan oleh jutaan orang. Para pemburu (istilah untuk gamers) rela berkeliling hingga berbagai tempat demi mendapatkan monster Pokemon. Tak hanya tugu, tempat ibadah, kantor instansi hingga kuburan pun disambangi.
Usai salat Ashar di masjid Nurdin Hasanah, Kota Jambi, Rahmat (23) keluar untuk menunggu temannya. Mendadak ia berjalan pelan ke arah bundaran masjid yag berada di pelataran parkir sembari terus memperhatikan smartphone yang dipegangnya. Tak lama ia terlihat tersenyum ternyata ia tengah berburu monster pokemon yang terpindai di telepon selularnya.
Rahmat yang merupakan pegawai sebuah perusaan swasta mengatakan dia baru dua hari menginstal permainan ini. Meski pun begitu dia mengaku memang suka main game di gawai, mulai dari clash of clans dan sejenisnya. Hanya saja untuk Pokemon Go ini dia masih penasaran.
"Masih coba-coba. Belum tahu bener sih, ini baru main soalnya. Penasaran aja karena banyak yang membicarakan ini, kebetulan pokestopnya juga disini," katanya.
Jika Rahmat masih mencoba-coba, Rini sudah kemana-mana mencari pokemon.
"Ke Broni, Jelutung, Kota Baru, Mayang. Ini rencano Minggu apo Sabtu nak ke lapangan MTQ, mano tau dapat pokemon legendaris," kata mahasiswa Unja ini sambil tertawa.
Rini tak hanya mencari di ruang publik seperti di mall atau taman, tapi sampai ke kuburan.
"Kuburan yang di depan Trona samo yang di Broni, lupo dapat pokemon apo tapi satunyo lagi pokemon hantu (phantom)," jelasnya.
"Begawe nian main ini, tapi seru!" katanya.
Dia juga bertemu orang-orang yang mencari pokemon dalam waktu yang sama.
"Di Jambi bukan aku bae, tengok bae kalau ado mobil atau motor berhenti di landmark atau masjid, berarti anak pokemon go," katanya sambil tersenyum.
Ia mengaku gegara permainan ini, kerap pergi ke masjid. Karena banyak juga ditemukan pokemon di sana.
"Jadi rajin ke masjid. Salat juga dong," katanya.
Dia mengaku tidak susah untuk kehabisan kuota. "Batere yang boros, soalnya pakai gps," katanya.
Dia mengatakan ada tempat-tempat khusus sesuai dengan karakter pokemon.