Si Cantik Vanda Douglas Banyak Dilirik, Tapi
Misalnya, vanda douglas yang sering dipesan. Harganya saja mencapai Rp
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Deddy Rachmawan
Laporan Wartawan Tribun Jambi Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM, TRIBUN - Kreativitas yang dikembangkan akan menghasilkan karya berkualitas yang tak hanya membangun diri, namun juga kehidupan di masyarakat lebih baik.
Hal ini yang diyakini kelompok ibu rumah tangga Gapoktan Flory, yang ada di Kampung Flory, The Hok, Sukarejo, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi.
Kreativitas yang mereka hasilkan satu diantaranya melalui pengembangan tanaman anggrek. Maka jangan heran, bila kita berada di kawasan Sukarejo, pada halaman rumah warga tanaman anggrek dibudidayakan.
Anggrek dataran rendah tersebut antara lain, dendrobium, oncidium, vanda douglas, james story, anthurium dan berbagai jenis anggrek lainnya.
Dengan mengembangkan anggrek secara lokal setidaknya wanita telah menciptakan kesempatan mengurangi ketergantungan bunga dari luar Jambi.
"Di Jambi ketergantungan produk luar cukup tinggi seperti krisan dan mawar yang bergantung sepenuhnya dari Jawa. Kita sudah ada di Jambi seperti Jangkat namun teknologi tanaman lemah membuat produk tidak fresh lagi," ujar Nani, dari Bagian Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan Dan Kehutanan Kota Jambi.
Kampung Flory mencoba menjawab masalah itu.
Upaya yang dilakukan melalui sosialisasi ke masyarakat mengenai anggrek. Termasuk nilai ekonomis anggrek.
Misalnya, vanda douglas yang sering dipesan untuk even seremonial dan rangkaian bunga. Vanda douglas per tangkainya saja mencapai Rp 6 ribu.
Sementara kebutuhannya terus meningkat dengan pengembangan yang terbatas.
Denimoroy Ketua Gapoktan Flory bilang, di kelompoknya setelah bunga dipanen para ibu rumah tangga mendapatkan peluang usaha dengan membuat bunga rangkai.
Bunga rangkaian ini dibutuhkan saat ada acara seperti pernikahan, penyambutan tamu dan bunga meja.
Menciptakan bungai rangkai memang dibutuhkan ketekunan sebab pada dasarnya bunga sudah indah, namun tantangannya bagaimana menciptakan akan lebih menarik dan menghasilkan.
Di Jambi bunga rangkai paling murah Rp 150 ribu hingga jutaan dengan pengolahan kreatifitas dan jenis bunganya.
Saat ini pengembangan usaha bunga rangkai juga masih terbatas pelakunya karena memang tak sembarang orang bisa melakoninya,
Bahkan di kelompoknya hanya Denimoroy yang mengambil peran.
Denimoroy bilang untuk ibu rumah tangga yang ingin menekuni usaha ini dimulai dari mencintai bunga terlebih dahulu, kemudian menanamkan mindset untuk menambah penghasilan dengan membaca peluang.
" Kalau hanya suka tapi tidak mencintai saya rasa sebentar akan hilang," katanya.