FOTO: Obama Kecam Serangan Orlando, Sebut Itu Aksi Kebencian

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengatakan penembakan massal di sebuah kelab malam di Orlando, Florida, merupakan aksi teror

Editor: Nani Rachmaini
zoom-inlihat foto FOTO: Obama Kecam Serangan Orlando, Sebut Itu Aksi Kebencian
The Guardian
Presiden Amerika Serikat (AS), Barrack Obama menggunakan telepon selulernya

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengatakan penembakan massal di sebuah kelab malam di Orlando, Florida, merupakan "aksi teror dan tindak kebencian".

Ketika berbicara di Gedung Putih pada Minggu (12/06), Obama mengatakan Amerika bersatu dalam suasana duka, marah dan kokoh untuk mempertahankan rakyatnya.

"Hari ini menandai penembakan yang paling banyak menewaskan orang dalam sejarah Amerika," kata Presiden Obama.

Dikatakan oleh Obama, pembunuhan massal ini menjadi pengingat kembali mengenai betapa mudah mendapatkan senjata mematikan di Amerika Serikat.

"Pelaku tampaknya bersenjatakan pistol dan senapan serbu berkekuatan tinggi. Pembunuhan massal ini, oleh karena itu, menjadi pengigat lebih lanjut tentang betapa mudah bagi seseorang untuk mendapatkan senjata yang memungkinkan mereka menembak orang-orang di sekolah, tempat ibadah atau gedung bioskop atau di kelab malam."

Sejauh ini 50 orang diketahui tewas dalam serangan, yang menurut Badan Penyelidik Federal (FBI) dilakukan oleh warga Amerika keturunan Afghanistan, Omar Mateen, di kelab malam Pulse di Orlando pada Minggu dini hari.
Omar Mateen

Terduga pelaku penembakan, Omar Mateen, tercatat sebagai warga Amerika keturunan Afghanistan.
Aparat keamanan

Kota Orlando dinyatakan dalam keadaan darurat setelah serangan di kelab malam Pulse.

Badan Penyelidik Federal mengukuhkan Omar Mateen menelepon nomor darurat 919 sebelum serangan dan berbicara tentang kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.

FBI juga mengakui sudah mewawancarai Mateen tiga kali selama tiga tahun terakhir terkait kemungkinan memiliki hubungan dengan teroris tetapi tidak mengambil tindakan lebih lanjut.

Calon presiden dari Republik, Donald Trump, mengatakan Amerika Serikat telah diserang oleh teroris Islam radikal dan ia mengecam Presiden Obama serta sosok yang kemungkinan menjadi calon presiden dari Demokrat, Hillary Clinton, karena tidak menggunakan istilah tersebut.
Sumber: BBC Indonesia    

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved