PTM Bungo akan Dirombak, Bukti Buruknya Perencanaan
"Sekarang kondisinya tergenang, baunya minta ampun. Terus pegap sekali karena ventilasi udara kurang," sebut seorang pedagang, Irawan.
Penulis: Awang Azhari | Editor: Deddy Rachmawan
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Awang Azhari
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO -Pasar Tradisional Modern (PTM) Muara Bungo setahun terakhir dalam polemik, sebagian besar lapak kini ditinggal oleh pedagang, mereka lebih memilih berjualan di luar.
Tak lain tak bukan, karena sepinya minat pembeli untuk masuk ke dalam. Hal ini kata pedagang akibat dari buruknya sistem drainase serta terkesan pengap karena minim ventilasi.
"Sekarang kondisinya tergenang, baunya minta ampun. Terus pegap sekali karena ventilasi udara kurang," sebut seorang pedagang, Irawan.
Belum lagi saat mati lampu, area PTM menjadi sangat gelap, kemudian keramik lantai yang digunakan juga bukan jenis keramik kasar, sehingga tak sedikit pedagang maupun pembeli yang terpeleset sat berjalan di sana jika tak hati-hati. Karena itu, banyak pihak menyebut perencanaan gedung PTM kurang matang.
Biaya yang dikeluarkan dianggap mubazir, terlebih kini beberapa bagian bangunan yang belum genap berumur dua tahun itu sudah mulai dibongkar untuk dibangun baru, seperti drainase.
Apalagi, seperti disampaikan Ketua DPRD, Ria Mayang Sari di 2017 akan dilakukan perombakan, seperti pintu dan jendela. Seolah memperjelas soal buruknya perencanaan pembangunan PTM.