Pengumuman Kelulusan SMA

Hasil UN SMA/Sederajat Provinsi Jambi, Nilai Rata-rata Turun 20 Persen

Hasil Ujian Nasional SMA-sederajat di Provinsi Jambi 2015-2016 cukup memprihatinkan.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI/KURNIA PRASTOWO ADI
Pelajar SMA di Kota Jambi, berfoto bersama teman-temannya merayakan kelulusan mereka, Selasa (20/5) 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hasil Ujian Nasional SMA-sederajat di Provinsi Jambi 2015-2016 cukup memprihatinkan. Nilai rata-rata siswa menurun hingga 20 persen dibandingkan dengan capaian pada UN 2014-2015 lalu.

"Mulai dari jurusan IPA dan IPS rata-rata nilai mereka di tiap sekolah di kabupaten/kota se Provinsi Jambi menurun hingga 20 persen," ungkap Rahmat Derita, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Jumat (6/5).

Meski belum ada kepastian penyebabnya, namun Rahmat menilai penurunan nilai ini akibat kegiatan belajar siswa pada 2015 tidak efektif lantaran kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi.

"Seharusnya mereka belajar 108 hari dalam satu semester, tapi akibat kabut asap mereka berkurang sampai 29 hari," ungkapnya.

Tak hanya itu saja, Rahmat pun berdalih bahwa soal UN tahun ini yang dikerjakan oleh siswa SMA lebih sulit dibandingkan tahun sebelumnya.

"Bobot soal siswa ini lebih sukar, sukar, sedang dan mudah. Kalau kita lihat, soalnya lebih sukar," tambahnya.

Namun Rahmat juga mengakui bahwa dunia pendidikan di Provinsi Jambi ke depan harus lebih dibenah, karena ia melihat kualitas guru pengajar sampai saat ini tidak sebanding dengan jumlah total guru di tiap kabupaten/kota se Provinsi Jambi.

"Faktanya saja dari 48 guru di Provinsi Jambi hanya 35 persen lagi yang belum lulusan S1. Kemudian sampai kini juga hanya 37 persen guru yang memiliki sertifikat mengajar," katanya.

Selain itu, katanya, sarana prasarana juga menjadi persoalan serius di tiap daerah. "Sebenarnya idealnya satu kelas 32 siswa, tapi kenyataanya di lapangan melebihi kapasitas itu. Kemudian tidak semua sekolah di Provinsi Jambi memiliki Perpustakaan," katanya.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Ridham Priskap, tidak menampik bahwa kualitas pendidikan di Provinsi Jambi mengalami penurunan akibat sejumlah faktor.

"Salah satunya ya masalah kebakaran hutan dan lahan kemarin membuat kabut asap sehingga siswa kita banyak libur sekolah," katanya.

Melihat akibat ini, ia mengaku Pemerintah Provinsi Jambi secepatnya akan segera mengevaluasi untuk mengambil langkah untuk perbaikan kedepanya. "Jelas kita akan evaluasi ini, jadi tidak hanya pusat saja Pemprov Jambi juga," katanya.

Pemerintah Pusat mulai tahun ini memberlakukan UN bukan penentu kelulusan siswa semata, melainkan oleh dewan majelis guru di setiap sekolah.

"Nilai UN dilihat juga di samping melihat bagaimana karakter anak selama mengabdi di sekolah," kata Rahmat Derita.

Ridham menyangkal bahwa penurunan nilai rata-rata lantaran UN tidak lagi sebagai penentu kelulusan.

"Saya pikir tidak, ini penyebab utamanya karena kabut asap kemarin," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved