Wali Kota Minta Maaf, Keponakan Tersandung Narkoba
TRIBUNJAMBI.COM, PRABUMULIH -- Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM yang juga merupakan paman Bupati Ogan Ilir, AW Nofiadi
TRIBUNJAMBI.COM, PRABUMULIH -- Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM yang juga merupakan paman Bupati Ogan Ilir, AW Nofiadi yang belum lama ini ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN), menyatakan penyesalan sekaligus meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Ogan Ilir maupun di masyarakat Kota Prabumulih.
"Ini merupakan cobaan Allah SWT, kan saya pernah bilang kalau ada siang akan ada malam, ada pagi ada sore, ada senang ada kala kita diuji. Untuk itu kami atas nama keluarga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Ogan Ilir maupun masyarakat Prabumulih atas kejadian ini," ungkapnya.
Ridho mengatakan, padahal secara logika jika tidak ada unsur politik, Ofi ditangkap dengan tanpa barang bukti dan hanya dites positif narkoba.
"Semestinya secara logika barang bukti tidak ada dan hanya positif seharusnya direhabilitasi, cuman kita tidak mau berkomentar banyak apakah ada unsur politik atau tidak," bebernya.
Ridho menjelaskan, kejadian tersebut harus menjadi pembelajaran bagi dirinya dan keluarga, sehingga tidak mengulangi kejadian itu di masa mendatang.
"Memang Ofi tidak didekat kita, kita yakin karena dia kuliah di Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta, jauh dari pengawasan orang tua termasuk kita selaku pamannya. Kita pikir sarjana kuliah di Jogja jurusan Islam pasti aman, tidak mungkinlah kalau pengedar, dia hanya sekedar ikut dalam pergaulan itu saja. Dia korban," jelasnya seraya mengatakan dirinya selaku paman salah yang kecolongan sehingga tidak bisa membina keponakannya.
Untuk itu Ridho kembali menyampaikan, atas nama keluarga besar meminta maaf lantaran kesalahan disebabkan oleh kelurga dan dirinya yang tidak melakukan pengawasan dengan baik terhadap keponakannya itu.