Syahirsah Diprotes di Forum, Dianggap Meniadakan Usaha TNI Polri di Lapangan Saat Karhutla

Bupati Batanghari dianggap meniadakan usaha pemadaman api karena menyatakan tidak ada yang bisa dilakukan selain berdoa, pada Kamis (10/3).

Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI/JAKA HENDRA BAITTRI
Kamis (10/3), rapat koordinasi pencegahan kebakarahan hutan dan lahan. Acara ini diselenggarakan UNDP bersama Pemerintah Provinsi Jambi, BNPB dan KLHK. 

Lapiran Wartawan Tribun Jambi, Jaka HB

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Bupati Batanghari dianggap meniadakan usaha pemadaman api karena menyatakan tidak ada yang bisa dilakukan selain berdoa, pada Kamis (10/3).

Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi pencegahan kebakarahan hutan dan lahan. Acara ini diselenggarakan  UNDP bersama Pemerintah Provinsi Jambi, BNPB dan KLHK.

"Ketika saya ditanyakan wartawan apa yang akan dilakukan untuk menghilangkan asap. Saya jawab tidak ada yang bisa dilakukan selain berdoa kepada Tuhan dan meminta turunnya hujan," kata Syahirsah.

Salah satu peserta langsung memprotes. "Anda meniadakan usaha TNI Polri di lapangan. Mereka ini berperang di lapangan tapi dianggap tidak membantu apa-apa!," katanya dengan volume suara yang meninggi.

Syahirsah langsung mengklarifikasi maksud yang ingin disampaikannya. Dia mengatakan bukannya meniadakan usaha, tapi apa lagi yang bisa dilakukan kalau asap sudah datang.

"Karena itu saya setuju ke rapat ini yang akan melakukan pencegahan," katanya.

Dia kemudian mengatakan kalau jaman Zulkifli Nurdin pernah menyebarkan selebaran melalui helikopter. "Kalau usaha-usaha seperti itu mungkin bisa membuat pembakar hutan takut," ungkap Syahirsah.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved