HUT Provinsi Jambi
Masheruddin: Naiknya Harga Minyak Dunia Bisa 10 Tahun Lagi
Kepala Biro Administrasi dan Sumber Daya Alam (SDA) Provinsi Jambi Masheruddin Wahab mengaku
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kepala Biro Administrasi dan Sumber Daya Alam (SDA) Provinsi Jambi Masheruddin Wahab mengaku turunnya harga BBM diawal tahun 2016 ini disebabkan anjloknya harga minyak dunia di beberapa daerah khususnya penghasil minyak bumi.
"Harga minyak dunia terus merosot hingga menembus level US$ 36 per barel. Bahkan, harganya anjlok hingga 68% selama 1,5 tahun terakhir, katanya.
Ia juga mengatakan produksi minyak di beberapa negara seperti Amerika itu mencapai 10 juta barrel perhari, di Rusia mencapai 9 juta barrel perhari, bahkan mereka juga membuat energi yang terbaharukan diluar energi fosil dan hal tersebut sangat mempengaruhi harga minyak dunia.
"Ya jelas sangat berpengaruh. Ini trenya sangat turun sekali," kata Masheruddin.
Dengan penurunan harga minyak yang diperkirakan masih akan berlanjut tahun depan, penyesuaian harga premium dan solar sudah dilakukan. Mengingat perubahan harga terakhir harus dilakukan 3 bulan sekali, terakhir kali harga BBM disesuaikan pada Oktober lalu.
"Kecenderungannya terus menurun. Turunnya lumayan tajam. Logikanya, apabila kita ikutin harga keekonomian memang mestinya turun. Turunnya harga BBM akan bertahan agak lama, menurut informasi dari pemerintah pusat bahwa tren harga minyak dunia saat ini mengalami penurunan. Kemungkinan itu di atas 100 dolar itu 10 sampai 15 tahun kedepan," jelasnya.
Kedepannya, kata Masheruddin apabila harga minyak dunia mengalami penurunan terus menurus, tidak menutup kemungkinan harga BBM di Indonesia juga akan mengalami penurunan kembali.
"Kalau terjadi tren penurunan terus perbarrelnya bisa juga akan mengalami penurunan kedepanya," katanya.
