Travelling

Ini Lho, Pilihan Wisata Science untuk Mengisi Liburan Putra-putri Anda

KOTA Bandung yang lebih dikenal dengan wisata fesyion dan kuliner sebenarnya memiliki tempat-tempat yang bisa menjadi tujuan

Editor: Fifi Suryani
Sabar Basuki/Intisari
Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung, Jawa Barat 

KOTA Bandung yang lebih dikenal dengan wisata fesyen dan kuliner sebenarnya memiliki tempat-tempat yang bisa menjadi tujuan bagi pencinta traveling. Salah satunya adalah wisata ilmu pengetahuan atau travelling science. Berikut beberapa travelling science yang unik dan hanya ada di Kota Bandung.

Museum Pos Indonesia
MUSEUM yang terletak di Jalan Cilaki Bandung ini berada dalam satu gedung dengan Kantor Pos Indonesis Bandung. Di bangun pada zaman pemerintahan kolonial Belanda tahun 1920 ini menjadi salah satu tujuan wisata ilmu pengetahuan khususnya bagi pelajar bukan hanya dari kota Bandung sendiri tapi juga luar kota Bandung.

Di dalam museum yang dibuka hari Senin- Jumat mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB ini memiliki koleksi peralatan pos, koleksi perangko kuno, diorama kegiatan layanan pos, serta visualisasi. Koleksi dari museum ini yang terkenal salah satunya adalah The Penny Black, yakni perangko pertama di dunia yang diterbitkan Pemerintah Inggris tahun 1940 dengan lukisan Ratu Victoria. Serta perangko Hindia Belanda Pertama dengan foto Raja Wilem ke-3 yang diterbitkan tahun 1864.

Selain itu ada juga koleksi sepeda pos yang digunakan untuk mengantarkan surat dan paket sekitar tahun 1950 an. Yang unik lagi, museum ini menyimpan koleksi bis surat dari jaman kolonial. Bahkan sebelum masuk ke dalam gedung, pengunjung bisa melihat sebuah bis surat kuno yang pada bagian luarnya masih ditulis dalam bahasa Belanda.

Bagi pecinta travelling science, Museum Pos ini wajib masuk dalam daftar kunjungan. Selain terasa dibawa ke masa kolonial, pengunjung akan mendapat banyak tambahan pengetahuan tentang dunia pos Indonesia. Untuk bisa sampai ke lokasi i ini sangat mudah. Selain berdekatan dengan Gedung Sate, cukup banyak angkutan umum yang bisa digunakan untuk bisa sampai ke lokasi. Dari gerbang Tol Pasteur untuk bisa sampai ke lokasi hanya tinggal lurus mengikuti Jalan Pasteur dan jembatan Pasupati hingga terusan lapangan Gasibu. Dari perempatan lampu merah Gasibu, ambil arah kanan Jalan Sentot Alibasyah lalu ambil Jalan Diponegoro, dan pada kanan jalan akan terlihat Taman Cilaki. Di seberang taman akan terlihat Gedung PT Pos Indonesia yang didalamnya terdapat Museum PT Pos Bandung. Bagi yang datang dari arah Timur, setelah Terminal Cicaheum ikuti terus Jalan PHH Mustofa-Surapati-Sentot Aliabsyah-Diponegoro.

Bahkan di sekitar lokasi juga terdapat banyak tempat makan mulai dari kelas kaki lima yang menggunakan tenda hingga cafe dan resto dengan harga beragam. Tidak jauh dari museum juga ada Taman Cilaki yang sejuk sekaligus tempat bersantai. Meski startegis, bagi pengunjung yang datang menggunakan kendaraan roda empat atau bus cukup sulit untuk memarkir kendaraannya. Terlebih pada hari Jumat dimana gedung pemerintahan menerapkan bike to work.

Halaman Gedung PT Pos Indonesia akan penuh oleh kendaraan, termasuk jalan-jalan yang ada di sekitar gedung yang dimanfaatkan sebagai "lahan" parkir sementara.

Museum Geologi

MUSEUM ini sudah terkenal hingga luar kota Bandung. Ini terlihat pada moment-moment tertentu, museum yang terletak di Jalan Diponegoro Bandung ini akan penuh dikunjungi pelajar dari sejumlah kota/kabupaten dari provinsi lain seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, bahkan hingga Lampung dan kota besar lainnya di Indonesia.

Museum yang dibangun tahun 1928 ini menyimpan koleksi fosil, bebatuan, dan mineral. Di lantai 1 pengunjung bisa melihat fosil Dinosaurus Tyrannosaurus Rex Osborn yang juga favorit pengunjung. Fosil ini menjadi benda paling disukai untuk tempat berfoto bagi pengunjung. Di lantai ini juga pengunjung akan melihat koleksi artefak yang digunakan manusia purba dari waktu ke waktu serta kumpulan tengkorak manusia purba yang ditemukan di Indonesia.

Untuk lantai 2, pengunjung lebih banyak akan disuguhkan pengetahuan tebtang eksplorasi sumber daya mineral serta informasi yang berkaitan dengan gunung api. Bagi yang ingin tahu tentang pengeboran minyak dan gas bumi, di lantai 2 museum ini terdapat mi niatur dari kedua kegiatan eksplorasi alam tersebut. Bukan hanya di dalam gedung, pengunjung juga bisa mendapat pengetahuan di luar gedung dengan melihat Taman Batu yang letaknya tepat di halaman sebelum pintu masuk gedung. Di Taman Batu ini, pengunjung bisa melihat langsung batu yang terdiri dari batuan beku, sedimen, dan metamorf yang didatangkan dari sejumlah provinsi di Indonesia.

Untuk bisa sampai ke museum yang buka setiap senin-kamis, dan Sabtu pukul 09.00-15.30 ini sangat mudah. Letaknya juga tidak jauh dari Gedung Sate dan Lapangan Gasibu serta Museum PT Pos Indonesia. Bila datanga dari arah barat atau pintu tol Pasteur, bisa langsung ke arah Jalan Pasteur-jembatan Pasopati-Jalan Sentot Alibaysah-Jalan Diponegoro.

Sedangkan dari arah Timur dari terminal Cicaheum terus ke arah Jalan PHH Mustofa-Jalan Pasupati-Jalan Sentot Alibasyah-Jalan Diponegoro. Untuk parkir kendaraan cukup luas, namun pada moment tertentu lahan parkir akan terisi penuh, jadi jangan heran bila berkunjung ke sana akan melihat banyak bus parkir di depan museum ini.

Museum Pendidikan Nasional UPI

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved