Tol Trans Sumatera

HK akan Bangun Tol Sepanjang 644 Km di Sumatera

BUMN konstruksi, PT Hutama Karya (HK) akan fokus mengembangkan jalan bebas hambatan

Editor: Fifi Suryani
SRIPOKU.COM/BERRY SUPRIYADI
Presiden Jokowi didampingi Menteri PU RI, saat meninjau progress pembangunan Tol Trans Sumatera yang dimulai sari titik nol di Desa Ibul Besar Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - BUMN konstruksi, PT Hutama Karya (HK) akan fokus mengembangkan jalan bebas hambatan atau tol di Pulau Sumatera pada tahun 2016. Perusahaan berplat merah ini akan mengembangkan untuk investasi dan konstruksi pada delapan ruas jalan tol di Sumatera sepanjang 644 kilo meter (km) dengan investasi Rp 82,92 triliun.

R. Soetanto, Direktur PT Hutama Karya mengatakan, kebutuhan investasi Rp 82,92 triliun yang sebesar Rp 57,49 triliun berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan sisanya Rp 25,5 triliun dari pinjaman bank.

“Pada tahun 2016, proyek Hutama Karya sebesar 90% untuk pengembangkan jalan tol di Sumatera,” katanya, usai rapat dengan Komisi VI di DPR RI, Selasa (1/12).

Tahap pertama, Hutama Karya sedang membangun tiga ruas tol, yaitu seksi I tol Medan-Binjai sepanjang 17 km dengan investasi Rp 1,6 triliun, seksi II tol Palembang-Indralaya sepanjang 22 km dengan investasi Rp 33 triliun, dan seksi III tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140 km dengan investasi Rp 16,79 triliun.

Selanjutnya, HK akan membangun seksi IV tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 130 km dengan investasi Rp 17,91 triliun. Soetanto bilang, ke-4 ruas tol ini akan operasional pada tahun 2018 untuk menyambut ASEAN GAMES yang berlangsung di Palembang,Sumatera Selatan pada tiga tahun mendatang.

Jika pemerintah tidak mencairkan PMN, Soetanto bilang, perusahaan hanya akan menyelesaikan dua proyek ruas tol Medan-Binjai dan Palembang-Indralaya. Pasalnya, Hutama Karya membutuhkan modal yang besar untuk mengembangkan proyek tol di Sumatera ini. “Dan, kami akan menahan (hold) proyek tol Bakauheni-Terbanggi Besar dan Pekanbaru-Dumai,” tambahnya.

Soetanto menambahkan, tahap kedua Hutama Karya akan mengembangkan empat ruas tol. Perusahaan akan menjalankan proyek tahap kedua ini dengan syarat menerima PMN dari pemerintah. Rencananya, proyek tol tahap dua akan operasional pada tahun 2019 dan tahap pembangunan selama empat tahun.

Di antaranya, seksi V Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 100 km dengan investasi Rp 11,90 triliun, seksi VI Pematang Pangga-Kayu Agung sepanjang 85 km dengan investasi Rp 10,12 triliun, seksi VII Palembang-Tanjung Api Api sepanjang 90 km dengan investasi Rp 14,28 triliun, dan seksi VIII Kisaran-Tebing Tinggi sepanjang 60 km dengan investasi Rp 6,99 triliun.

Target Bisnis

Menurutnya, Hutama Karya akan mencatat pertumbuhan yang baik dengan adanya suntikan modal dari pemerintah. Misalnya, jika PMN cari maka perusahaan akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 10 triliun dan laba bersih di atas Rp 300 miliar pada tahun 2016, jika tanpa PMN maka pendapatan hanya Rp 8 triliun dan laba Rp 300 miliar.

“Harapannya, PMN cair pada April tahun depan,” ucapnya. Adapun, mayoritas atau 80% proyek berasal dari proyek pemerintah, sisanya 20% dari swasta. Selain jalan tol, perusahaan sebagai konstruktor ikut membangun proyek infrastruktur jalan dan gedung.

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved