Harga Minyak Tergelincir Akibat Prediksi Venezuela
Menurut Menteri Perminyakan Venezuela Eulogio Del Pino, saat ini, Arab Saudi dan Qatar tengah mempertimbangkan...
HONG KONG - Harga kontrak minyak dunia semakin tertekan pada transaksi perdagangan hari ini (23/11). Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Januari turun sebesar 93 sen menjadi US$ 40,97 per barel di New York Mercantile Exchange.
Pada pukul 10.06 waktu Hong Kong, harga kontrak yang sama berada di posisi US$ 41 sebarel.
Penurunan harga minyak dunia terkait dengan prediksi Venezuela mengenai penurunan harga minyak dunia yang akan mencapai pertengahan US$ 20 per barel. Harga minyak, menurut Venezuela, akan mampu bangkit koka Organization Exporting Countries (OPEC) mengambil aksi untuk menstabilkan kembali pasar minyak.
Menurut Menteri Perminyakan Venezuela Eulogio Del Pino, saat ini, Arab Saudi dan Qatar tengah mempertimbangkan harga keseimbangan minyak di level US$ 88 per barel.
"Setiap langkah perubahan dari OPEC harus datang dari produsen besar minyak, yang dipimpin oleh Arab Saudi," jelas Ric Spooner, chief analyst CMC Markets di Sydney.
Spooner menambahkan, kenaikan produksi Iran bukan hal yang mengejutkan. Hal itu akan menjadi sentimen negatif bagi pasar minyak.
Sementara itu, harga kontrak minyak Brent untuk pengantaran Januari turun sebesar 61 sen atau 1,4% menjadi US$ 44,05 per barel di ICE Futures Europe Exchange di London.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/ilustrasi-drum-bbm-minyak-mentah_20150420_110406.jpg)