Travelling
Menikmati Angin dan Kuliner Ringan Khas Pesisir Tungkal di WFC
Kawasan pantai di pesisir Jambi ini memang tak seperti pantai kebanyakan yang berpasir putih,
Penulis: Awang Azhari | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Awang Azhari
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Kawasan pantai di pesisir Jambi ini memang tak seperti pantai kebanyakan yang berpasir putih, di Kuala Tungkal bentangan pantai hanya berupa lumpur hitam.
Kondisi ini tentu tidak begitu menarik untuk dijadikan kawasan obyek wisata, terlebih air bergulung menjadi ombak tak begitu jernih.
Namun bukan berarti harus kehilangan ide untuk menghidupkan destinasi wisata pesisir, sejak 2013 Pemkab Tanjabbar membangun Water Front City (WFC). Bangunan berbentuk jembatan yang menjulang ke tengah perairan.
Ide awal bangunan ini sebagai pemecah ombak, yang kemudian pemanfaatannya ditambah untuk menjadi kawasan obyek wisata. Tak heran jika kemudian Pemkab menambah berbagai ornamen, seperti lampu penerangan yang berjajar rapi sekaligus berfungsi sebagai hiasan.
Bukan cuma itu, kafe-kafe tempat bersantai juga terfasilitasi di sana, sehingga pengunjung dapat menghabiskan waktu bersama sepoi-sepoi angin khas pesisir, kafe-kafe ini biasa buka sore sampai dinihari, dengan menghadirkan berbagai menu minuman dan makanan ringan, mulai dari olahan pisang, keju sampai olahan telur tersaji di sana.
Setidaknya WFC kini menjadi tujuan utama pelancong ke Kuala Tungkal, untuk sampai ke lokasi ini tidak terlalu sulit, jika Anda sudah sampai di jalur dua Kuala Tungkal, artinya hanya sekitar empat kilometer ke titik lokasi, tepatnya di kawasan Pelabuhan Tanggo Rajo Ulu. Kondisi jalan mulus karena melalui jalur tengah kota, sehingga kendaraan baik roda empat maupun roda dua bisa langsung diparkirkan di sekitaran WFC.
Pemkab kini tengah menyempurnakan bangunan yang menjadi ikon kota tersebut, dengan menambah beberapa ratus meter lagi plus jembatan lengkung.
"Kami ingin mewariskan ini sebagai tujuan wisata di Tanjab Barat, dan tentunya menjadi ikon kota, menjadi kebanggaan," kata Bupati Tanjab Barat Usman Ermulan.
Di bagian tengah WFC, disediakan tempat khusus bagi mereka yang hobi memancing, sehingga para penghobi bisa dengan nyaman berburu bermacam jenis ikan khas air asin.
Tujuan wisata lain jika Anda ke Kuala Tungkal adalah Ancol Beach, umurnya lebih tua ketimbang WFC, Pemerintah Kabupaten juga sudah menyempurnakan area ini dengan tangga semacam dermaga yang menjulang ke pantai untuk bersantai. Kemudian berdiri puluhan pendopo ukuran 2x2 meter yang berjejer rapi.
Lokasinya tidak terlalu jauh dari WFC, hanya sekitar satu kilo meter tepatnya di kawasan Pelabuhan Marina, Jalan Pelabuhan. Kendaraan juga bisa sampai di lokasi namun akan dikenakan parkir, untuk kendaraan roda dua Rp 2.000 dan kendaraan roda empat Rp 4.000, untuk masuk sama seperti WFC tidak dipungut biaya sama sekali.
Namun ini untuk sementara, karena menurut rencana kawasan tersebut akan dikelola secara profesional sehingga untuk masuk harus membayar tiket. "Sekarang masih dalam tahap penyempurnaan, setelah dikelola secara profesional nanti akan ada tiket masuk," kata Kadisporabudpar Tanjab Barat, Juhardin.