Efek Kabut Asap

Penderita ISPA di Kota Jambi Lebih 30 Ribu

Penderita Infeksi Saluran Pernaasan Akut (ISPA) di Kota Jambi kembali bertambah, Dinas Kesehatan Kota Jambi

Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN SUMSEL/M SYAH BENI
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Jaka HB

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Penderita Infeksi Saluran Pernaasan Akut (ISPA) di Kota Jambi kembali bertambah, Dinas Kesehatan Kota Jambi mencatat untuk akhir Oktober ini 4.024 penderita.

"Tentunya ini lebih dari 30 ribu seperti yang dibilang Pak Wali. Tapi belum melampaui 40 ribu penderita," ungkap Nur Indrayekti, selaku Kabid Pengendalian Penyakit wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Kota Jambi, pada Rabu (4/11).

Ia mengatakan jika dibandingkan dari Agustus tanggal 30 hingga perhitungan terakhir per akhir Oktober telah terjadi peningkatan.

"Asap ini lebih ke bahaya laten, karena bahan-bahan kimianya itu," ungkapnya.

Ia mengatakan sebenarnya penyakit yang perlu diwaspadai saat asap itu adalah diare. "Makanan-makanan yang dijual diluar itu juga jadi tidak sehat," katanya.

Menurutnya dampaknya tidak langsung terlihat, seperti ada penumpukan abu di paru. "Kita menghirup abu yang kasar dan halus," katanya.

Persoalan oksigen tinggal 5 persen yang sempat disebut Wali Kota Jambi dan diragukan kebenarannya dijawab oleh Indrayeti. "Bisa saja karena tidak ada cahaya matahari jadi susah terurai dari CO2 dan yang lainnya," ungkapnya.

"Pak Wali itu pintar lho," ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved