Kabut Asap

‎Ini Penjelasan Danrem 042/Gapu Soal Kabut Asap yang Masih Pekat

Kabut asap yang melanda Jambi tak terkecuali Tanjung Jabung Barat belum terlihat akan berakhir,

Penulis: Awang Azhari | Editor: Fifi Suryani

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Awang Azhari

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK -‎ ‎Kabut asap yang melanda Jambi tak terkecuali Tanjung Jabung Barat belum terlihat akan berakhir, di Kuala Tungkal bahkan semakin parah, meski berubah-ubah namun ISPU masih di kisaran 340-an dengan korban penderita ISPA hampir 8.000 orang.

Lalu bagaimana sebenarnya penanggulangan api yang menciptakan kabut asap ini?‎ Danrem 042/Gapu Kolonel Inf Makmur S.AP, MM yang juga merupakan Komandan Satgas Penanggulangan Kahutla memberi beberapa penjelasan.

Menurutnya dari pantauan Aqua/Terra sampai kemarin Rabu (30/9) titik api nol di Provinsi Jambi, sementara NOAA ‎memantau ada tiga, dua titik di Muaro Jambi dan satu titik di Tanjung Jabung Timur.

‎Namun asap masih sangat pekat. Untuk ini kata Danrem ada berbagai penjelasan yang mesti diketahui secara luas.

Bahwa sebenarnya hot spot belum tentu menjadi api karena ada ukuran tertentu, hanya yang 80 persen ke atas yang berpotensi menjadi api.

Kemudian pengukuran titik api juga dilakukan di lapangan dengan melihat dua model, titik api di permukaan dan titik api di bawah permukaan. Untuk titik api di atas permukaan sebenarnya kata Danrem 99 persen sudah habis.

"Ada di Tanjab Timur tapi sudah dilakukan pemadaman," jelasnya kepada Tribun, kemarin di aula Kodim 0419/Tanjab.

Sementara titik api di delapan desa ada di bawah permukaan, inilah yang sekarang dilakukan ‎mopping up atau pendinginan. Dari hasil pendinginan ini yang mengeluarkan asap.

Namun sebenarnya kata Danrem asap hasil mopping up dengan yang terjadi saat ini tidak sebanding.

Karena dari 9.136 hektare lahan di Jambi yang terbakar, yang bisa dipadamkan dalam artian padam atas padam bawah mencapai 8.825, ada 291 hektare yang masih berasap atau api di bawah.

"Nah kok bisa gelap sekali. Inilah yang menjadi pertanyaan banyak pihak, sesuai informasi BMKG bahwa angin itu mengarah dari tenggara ke sini dan terkonsentrasi di Jambi, sehingga asap dari luar Jambi maupun dari kita terkungkung di sini, makanya gelap.‎ Sama seperti Palembang," ulasnya.

Untuk itu, dapat diartikan bahwa sap yang masih cukup pekat di Provinsi Jambi sebagian besar merupakan 'sumbangan' dari daerah lain, mengingat titik api di sini sedikit sekali, seperti Tanjab Barat ungkap Danrem sama sekali tak terpantau titik api baik di permukaan maupun di bawah permukaan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved