Kabut Asap
ISPU masih di Kisaran 346, Sudah 7.468 Warga Tanjabbar Terserang ISPA
Belum terlihat tanda-tanda kabut asap di Tanjung Jabung Barat akan menipis, dari pantauan terakhir
Penulis: Awang Azhari | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Awang Azhari
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Belum terlihat tanda-tanda kabut asap di Tanjung Jabung Barat akan menipis, dari pantauan terakhir Dinas Kesehatan, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) mencapai 346 atau berbahaya.
Lebih parah lagi karena bukan cuma kabut yang menyerang warga, abu bekas bakaran kini beterbangan sejalan dengan pekatnya asap. Untuk abu kata Kasi Penanggulangan Penyakit Dinkes, Hj Ernita, dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata.
Sementara kasus Inspeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) terus mengalami peningkatan setiap minggunya, bahkan sudah tercatat ribuan orang terserang ISPA sejak pertama kali kabut asap menerpa di akhir Juli kemarin.
Di minggu pertama kabut asap, tercatat 473 orang terserang ISPA dari data 16 Puskesmas di Tanjab Barat, minggu ke dua 464 kasus, minggu ke tiga 745 kasus, minggu ke empat 658 kasus, di minggu ke empat ini dua Puskesmas tidak melapor.
Kemudian masuk ke minggu ke lima, terdata 679 kasus, minggu ke enam meningkat jauh menjadi 1.087 kasus, minggu ke tujuh 1.268 kasus, minggu ke delapan 1.149 kasus dan minggu terakhir atau pekan ini sudah terdata 945 kasus, itupun masih ada tiga Puskesmas yang belum melapor sehingga dipastikan kasus ISPA lebih tinggi lagi. Hingga saat ini secara kumulatif sudah 7.468 orang terserang ISPA.
"Sifatnya sangat otomatis, ketika ketebalan kabut asap meningkat, jumlah penderita ISPA juga jadi meningkat," jelas Ernita kepada Tribun, Senin (28/9).
Sejauh ini lanjut dia, Puskesmas masih sanggup menampung tingginya jumlah penderita ISPA, meski memang sebagian harus ada yang dirujuk ke RSUD Daud Arif Kuala Tungkal.
Melihat dampak buruk yang sudah banyak dirasakan warga, ia berharap penggunaan masker benar-benar diterapkan, dan melarang anak serta balita beraktivitas di luar ruangan.