Tips
Cara Tahu Soal Keperawanan dan Keperjakaan dengan Melihat Faktor ini
Keperawanan wanita dan keperjakaan pria sering kali menjadi pertanyaan pasangan dalam kehidupan sehari-hari.
TRIBUNJAMBI.COM, PALMERAH - Keperawanan wanita dan keperjakaan pria sering kali menjadi pertanyaan pasangan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun apakah benar kita dapat mengetahui keperawanan atau keperjakaan seorang hanya dengan melihat dengan mata telanjang atau bahkan lebih jauh, merasakannya?
Sebelum kita mendiskusikan hal apa saja yang bisa menjadi penanda perawan dan perjaka atau tidaknya seseorang, ada baiknya kita perlu sejajarkan pemahaman mengenai konsep keperawanan wanita dan keperjakaan pria.
Apa yang dimaksud dengan keperawanan wanita atau keperjakaan pria? Berikut ini lebih jelasnya:
Pertama, perlu kita satukan pemahamam mengenai definisi keperawanan atau keperjakaan.
Terdapat dua konsep yang dipahami masyarakat berkaitan dengan keperawanan perempuan, yaitu:
- Hilangnya keperawanan ditandai oleh robeknya himen perempuan,
- Hilangnya keperawanan karena telah berhubungan intim untuk pertama kali.
Bagaimana dengan keperjakaan pria? Keperjakaan pria lebih mengarah kepada definisi sosial dimana seorang pria belum pernah berhubungan intim.
Pada pria tidak ada struktur fisik yang mengalami perubahan dengan hubungan seksual.
Dalam arti kata lain, pria tidak memiliki gejala atau indikator lainnya yang bisa dijadikan parameter keperjakaannya.
Apa hubungannya antara himen dengan keperawanan wanita?
Himen merupakan membran tipis yang berada di dekat muara Miss V. Himen memiliki pori atau lubang bagian tengahnya sehingga darah menstruasi dapat keluar.
Umumnya, banyak orang menyamakan bahwa seorang dengan himen yang rusak adalah seorang yang pernah berhubungan seksual. Hal ini adalah pemikiran yang salah.
Himen perempuan dapat robek walau tidak melakukan hubungan intim, yaitu karena kecelakaan, penggunaan tampon, atau masturbasi.