Astaga, Berangkat ke Jogja, Siswa SMAN 1 Jambi "Jadi" Istri ke 12
Shafira Deiktya Emte, siswi SMAN 1 Kota Jambi hari ini berangkat ke Yogyakarta.
Penulis: rida | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rida Efriani
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Shafira Deiktya Emte, siswi SMAN 1 Kota Jambi hari ini berangkat ke Yogyakarta. Pelajar ini akan dijadikan istri ke 12 di Kota Gudeg tersebut.
Opss, jangan khawatir dulu. Itu hanya dilakukan Shafira diatas panggung. Disebutkannya, Sanggar Seni Kerlip SMAN 1 Kota Jambi bakal mengikuti Festival Teater Remaja Nusantara (FTRN) II di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Pada kesempatan itu, Kerlip mementaskan naskah Barabah, karya Motinggo Boesje dengan sutradara Rts. Pramadianawati. Para pemain Ahmad Furqon sebagai Banio, Shafira Deiktya Emte sebagai Barabah, Farah Aura memerankan Zaitun dan Rd. M. Ifwazan sebagai Adibul.
Diceritakan Shafira, Barabah adalah gadis desa yang dinikahi oleh seorang lelaki tua bernama Banio sebagai istri ke12. Banio menikahi Barabah setelah 6 tahun cerai dari istrinya yang ke 11.
"Kehidupan keluarga sederhana yang harmonis, dan mengidamkan kelahiran seorang putra kemudian dikagetkan dengan kedatangan seorang perempuan bernama Zaitun yang lebih besar dan montok dibandingkan Barabah," katanya, Selasa (11/8).
Barabah pun mencurigai Zaitun akan merebut suaminya untuk menjadi istri yang ke-13. Mendengar tuduhan Barabah, Banio pun marah dan pergi ke terminal bermaksud mencari perempuan itu. Saat kepergian Banio, datang seorang laki-laki bernama Adibul.
Tak lama Banio pulang, ia lalu menuduh balik bahwa Barabah sudah berselingkuh dengan Adibul. Namun ternyata Zaitun adalah putri Banio dari istri yang ke 6 dan hendak menikah bersama Adibul.
Maksud kedatangan mereka hendak memohon restu Banio. Setelah mengetahui maksud sebenarnya, Banio dan Barabah berbaikan dan menjadi keluarga yang bahagia.
"Cerita Barabah, menjadi pilihan bagi Kerlip dari 5 naskah yang sudah ditentukan. Karena cerita ini memiliki nilai moral yang sangat dekat dengan kehidupan saat ini dibandingkan 4 naskah lainnya," kata Pramadianawati.
"Pesan yang ingin disampaikan tidak lebih menanamkan kepercyaan dalam menjalin sebuah hubungan. Tidak boleh saling curiga atau tuduh sebelum mengetahui keadaan sebenarnya," lanjutnya.
Kerlip sendiri sudah menyiapkan pementasan itu sejak dua bulan terakhir. Latihan dilakukan ketika Kerlip dinyatakan lolos sebagai peserta dalam kurasi video fragmen.
"Harapan besar dalam FTRN nanti, penonton mampu menerima dan mengapresiasi dengan baik suguhan karya pertunjukan yang akan Kerlip tampilkan. Juara, atau raihan prestasi bukanlah hal terpenting, karena kualitas dan kreatifitas di uji dalam event nasional kali ini," kata Medi, pendamping rombongan.
