Kisah Tragis Angeline

Hotman Sebut Ibu Angkat Engeline Bukan Orang Kampung

Kuasa hukum pembunuh Angeline (8), Agus Tae Hamdani, Hotman Paris Hutapea, mengakui

Editor: Fifi Suryani
Dokumentasi Tribun Bali
Margriet Megawe, ibu angkat Angeline, ditahan di Polda Bali sejak Minggu (15/6/2015). 

TRIBUNJAMBI.COM, KELAPA GADING - Kuasa hukum pembunuh Angeline (8), Agus Tae Hamdani, Hotman Paris Hutapea, mengakui ibu angkat Angeline, Margriet Magawe, bukanlah orang biasa atau kampung. Sebab, Margriet diakui Hotman punya kemampuan hebat.

Margriet bukan orang kampung yang bisa langsung terjerat pidana. Dia punya kemampuan hebat.
Buktinya, kata Hotman Paris, dia bisa mendatangkan pengacara hebat di Jakarta.

Artinya, kan dia punya jaringan kuat untuk membela diri," ungkapnya di Mall Kelapa Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Hotman mengakui Margriet hebat lantaran bisa mendatangkan pengacara dari Jakarta ke Bali.

"Kalaupun dia orang desa, mungkin sudah masuk pengadilan kali. Kasusnya gak selama ini. Ini kan berarti dia mampu melindungi diri agar tidak terseret hukum," ucap Hotman.

Ada Pelaku Lain Selain Agus

- Hotman Paris Hutapea, kuasa hukum Agus Tae Hamdani, pembunuh Angeline (8), mengaku sudah mengetahui pelaku lainnya selain Agus. Kata Hotman, ia mengaku tahu sejak membaca berkas pertama.

"Saya ini sudah bergelut menjadi pengacara selama 30 tahun. Saya sudah tahu siapa pelaku pembunuh Engeline sebelum kasusnya ini dikembangkan. Jangankan sesudah pengembangan kasus ini, begitu saya membaca berkas dari pertama, saya sebagai pengacara yang sudah 30 tahun praktek, insting saya menyatakan pelakunya ya 'ini' (Margriet Megawe/ Ibu angkat Engeline) dan tidak ada pelaku lain lagi," papar pengacara kondang ini di Mal Kelapa Gading III, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (26/6/2015).

Selaku kuasa Hukum Agus, Hotman mengatakan, asistan rumah tangga Engeline itu sempat mengaku dan dapat menjelaskan seperti itu, lantaran bukti yang paling nyata.

"Bukti nyata itu ya adanya bercak darah yang ada di kamar Margriet. Ada beberapa titik di kamarnya. Nah, itupun sudah disebutkan oleh Kabid Humas Polda Bali, kalau darah itu ya darah manusia. Bukan kucing!" tegasnya.

Menurut dia, sangatlah tidak mungkin seorang pembantu atau pembersih kandang ayam membunuh Engeline di kamar majikannya.

"Kalau sampe membunuh di kamar majikan, diduga majikan itu tau dong adanya pembunuhan?" ucapnya.

Dari BAP Agus hingga saat ini, kata Hotman, BAP terakhir (BAP ke-4) Agus menuturkan perbuatan itu dilakukan majikannya sendiri yakni yaitu Margriet. Sedangkan, dia hanya meminta untuk membungkus Angeline.

"Menurut kesaksian Agus, pukul 09.00 WIB Agus itu mendengar suara teriakan 'mama-mama'. Lalu, Agus ini disuruh ke kamar majikan. Korban pun sudah dalam kondisi bersibpah darah. Makanya, Margriet disuruh membungkus tubuh Angeline. Ini berarti kan perbuatan Margriet," terangnya.

Saat pihak kepolisian menemukan mayat Engeline, jelas Hotman, ada baju dan kaos Agus. Ia mengaku, tak mungkin maling bakal mengaku maling.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved