Hijab Corner

Baca Yasin dengan Bibir Gemetar dan Tetesan Air Mata

SI CANTIK yang kaya akan prestasi ini sudah merasakan nikmatnya hijab di usia yang masih belia.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto Baca Yasin dengan Bibir Gemetar dan Tetesan Air Mata
TRIBUN JAMBI/HERI PRIHARTONO

TRIBUNJAMBI.COM - SI CANTIK yang kaya akan prestasi ini sudah merasakan nikmatnya hijab di usia yang masih belia. Chindhea Rintan nama lengkapnya, sudah mulai berhijab sejak berada di kelas 3 SMA, tepatnya setahun yang lalu.

Indy, sapaan akrabnya mengaku murni berhijab setelah mendapatkan hidayah untuk berhijab berbeda dengam kebanyakan kaum hawa. Ia mendapatkan hidayah melalui peristiwa yang ia lihat melalui mimpi.

"Mimpinya waktu itu ngelihat orang disiksa sampai berdarah-darah saat itu aku ditunjukin sama seseorang dan aku enggak bisa ngapa-ngapain, waktu bangun langsung nangis. Dan orang tua menyarankan agar lebih dekat dengan Sang Pencipta, satu diantaranya dengan berhijab," tuturnya.

Sebelum berhijab, Indy sama dengan wanita seusianya yang berpakaian sedikit terbuka. Namun firasat demi firasat ia mulai rasakan mulai dari handphone-Nya yang jatuh saat ia bermain HP ketika adzan magrib, saat itu ia tiba-tiba menjadi diam dan ketika membaca surat Yasin bibirnya mendadak gemetar dengan air mata yang terus menetes.

"Nangis aja, saya diam aja dan rasanya hanya ingin nangis dan gemetaran," ujarnya.

Awal ia berhijab banyak respon positif dari orang sekitarnya. Bahkan ia merasa nyaman dan damai pada hatinya. Ia pun terus memotivasi dirinya sendiri untuk terus mempertahankan hijabnya, karena berhijab merupakan kewajiban yang harus dilakoni kaum hawa.

Indy sebenarnya sama dengan dara lain yang awalnya menunggu kesempatan berhijab, namun setelah kejadian itu ia memantapkan diri untuk berhijab.

Indy mengatakan kewajiban berhijab tak harus menunggu baiknya perilaku, tapi harus dilaksanakan dengan ketulusan dan niat yang benar tumbuh dari dalam hati. Karena hijab akan membawa dampak positif pada diri, namun semua kembali kepada diri sendiri dan yang ingin berubah adalah mereka yang beruntung. Indy pun mulai merasakan perilaku positif setelah berhijab meskipun diakuinya masih dalam proses belajar, seperti mulai belajar mengaji, membaca motivasi dakwah, dan mewarnai diri dengan hal-hal Islami, seperti puasa sunah.

Ditanya soal mimpi, Indy masih sering mendapatkan mimpi namun kali ini terkait hal buruk sebelum ia berhijab. " Contohnya kami di sekolah, tapi teman sebaya saya memakai hijab semua dan saya tidak saat itu guru bilang kenapa dia tidak makai apa enggak takut," ujar Indy.

Dengan mimpi ini, Indy merasa beruntung dan banyak merasakan manfaat yang tak dirasakan banyak orang.

Dara berusia 17 tahun ini meskipun sudah berhijab namun tetap bersosialisasi dengan rekan sebayanya namun ia membatasi diri dan hanya hadir untuk hal yang dirasa penuh manfaat.

"Saya jarang ke luar rumah kalau enggak ada yang penting karena enggak terlalu seneng main keluar," kata Indy.

Tahun ini Indy menamatkan diri dari SMAN 11 Kota Jambi dan akan melanjutkan di Universitas Jambi jurusan Agroteknologi.

"Yang pertama karena daya tampungnya banyak dan karena arahan orang tua juga," kata Indy.

Oya satu lagi, Indy ternyata suka membaca novel komedi seperti karya Raditia Dika. Novelis komedi inilah yang menghilangkan kepenatan dan membuatnya betah seharian di rumah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved