IPB Bikin Beras Sintetis

Indonesia punya beragam sumber karbohidrat selain beras, mulai singkong, sorgum, jagung, sagu, hingga pelepah pisang.

Editor: Nani Rachmaini
KOMPAS.COM/ YUNANTO WIJI UTOMO
Beras analog atau sintetis yang dibuat dari bahan jagung, sagu, dan sorgum. 

Dalam tahap awal, sumber karbohidrat yang akan disulap menjadi beras dihaluskan terlebih dahulu. Bahan tersebut kemudian dicampur dengan air dan sejumlah bahan lainnya di wadah
pencampur (mixer).

"Setelah dari mixer, bahan dimasukkan ke dalam extruder," jelas Slamet. Di dalam extruder, terdapat screw. Selama proses extruder, adonan beras dipanaskan dan dicampur dengan air. Istilah gampangnya, adonan itu diuleni.

Dari extruder, adonan kemudian melewati cetakan dengan bentuk seperti beras. Keluar dari cetakan itu, adonan akan dipotong-potong. Begitu keluar, bahan yang semula singkong dan sorgum misalnya, akan berubah menjadi serupa beras. Setelah itu, dikeringkan.

Jika melihat video pembuatan beras analog yang beredar di internet, Anda akan menjumpai mesin extruder. Nah, mesin semacam itu juga yang sebenarnya digunakan untuk membuat beras analog.

Hanya saja, menurut Slamet, ada yang tidak masuk akal dalam video pembuatan beras plastik yang beredar. Begitu keluar dari extruder bahan ditarik. "Kalau seperti itu, yang ditunjukkan merupakan pembuatan plastik sebenarnya," katanya.

Beragam kreasi bisa dilakukan pada beras analog. Jika ingin menambahkan nutrisi, penambahan bisa dilakukan pada pengolahan mixer. Lama pengolahan di mixer jadi akan lebih lama, sekitar 20 menit.

Bukan cuma skala riset

Beras analog bukan sedang dalam tahap pengembangan saja. Pabrik produsen beras analog juga tengah dikembangkan saat ini bekerja sama dengan PT Bogor Life Science and Technology (BLST) di Bogor.

"Kita sudah beli mesin dengan kapsitas 250 kg per jam. Mudah-mudahan akhir tahun ini bisa set-up dan segera produksi," ungkap Slamet.

Meski produksi besar-besaran beras analog belum berjalan, kuliner dengan beras analog sudah bisa dicicipi. Di Kafe Telapak area Botani Square, sudah tersedia nasi analog dengan bahan beras dari jagung.

Di tengah harga beras yang mahal, isu kesehatan soal beras yang mengandung glukosa tinggi, hingga beras plastik, beras analog adalah solusi sehat memenuhi kebutuhan makan sehat tanpa harga mahal sekaligus memanfaatkan keragaman sumber pangan di Indonesia.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved