Mulianya CEO Perusahaan ini, Gajinya Dipotong Demi Kesejahteraan Karyawan

Adakah di dunia ini, seorang pemimpin perusahaan mau merelakan gajinya dibagi untuk meningkatkan gaji karyawannya? Jawabannya ada.

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Nani Rachmaini
Asiaone
Karyawan yang berbahagia, dan sang CEO (kiri) 

TRIBUNJAMBI.COM - Adakah di dunia ini, seorang pemimpin perusahaan mau merelakan gajinya dibagi untuk meningkatkan gaji karyawannya? Jawabannya ada.

Kejadian itu di alami oleh karyawan salah satu perusahaan di Seattle Gravity.
Dimana CEO dari perusahaan itu mengumumkan bahwa ia akan mengambil pemotongan gaji untuk meningkatkan upah stafnya sebanyak 120 orang itu.

The Sydney Morning Herald melaporkan bahwa Mr Price berencana untuk mendanai kenaikan gaji dengan pemotongan gaji sendiri dari hampir US $ 1 juta (S $ 1.350.000) untuk $ US70,000, dan juga menggunakan 75 sampai 80 persen laba dari perusahaan sekitar $ US2.2 juta tahun ini.

Gaji sekitar 70 karyawan diharapkan untuk tumbuh, dengan akhirnya menggandakan gaji mereka, menurut juru bicara perusahaan Ryan Pirkle. Gaji rata-rata di Gravity saat ini $ US48,000 per tahun.

Inisiatif perusahaan membutuhkan waktu dan Mr Price telah memberikan dirinya tenggat waktu tiga tahun untuk menaikkan gaji. Bahkan gaji perwakilan layanan pelanggan dan salesman minimal US $ 70.000.

"Aku bisa melihat kebahagiaan dari wajah orang. Dengan reaksi bermacam-macam seperti saling memeluk, tos. Ada putaran berdiri tepuk tangan untuknya," kata Maria Harley, VP operasi setelah pengumuman itu dibuat

Ms Harley mengatakan kepada CBC News bahwa karyawannya bahagia bagaimana kenaikan tersebut akan mengubah hidup mereka. "Aku pernah mendengar hal-hal seperti 'Aku akhirnya mampu keluar dari rumah orang tua saya,' 'Saya akhirnya mampu untuk memiliki bayi," katanya.

"Kami memiliki beberapa orang yang tua dan benar-benar ingin pendidikan yang baik bagi anak-anak mereka dan merasa seperti mereka akhirnya mampu itu."

Pengumuman ini datang di tengah perdebatan AS pada perbedaan salary antara CEO dan pekerja biasa, setelah Seattle memutuskan untuk menaikkan upah minimum US $ 15 per jam ini Juni mendatang.

"Tingkat pasar bagi saya sebagai CEO dibandingkan dengan orang biasa itu sangat konyol, itu tidak masuk akal," kata Mr Price, yang memulai perusahaan pemrosesan pembayaran kartu kredit berbasis di Seattle Gravity Pembayaran pada tahun 2004 pada usia 19 tahun.

Sumber : Asiaone

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved