Ini Akibatnya Memaksakan Anak Kuliah di Fakultas Kedokteran
Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang diberhentikan, drop out (DO), melonjak.
TRIBUNJAMBI.COM, MAKASSAR - Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang diberhentikan, drop out (DO), melonjak. Pihak dosen FK Unhas pun mengingatkan orang tua untuk tidak memaksakan anak kuliah di FK kalau memang tidak sanggup.
Pada Tahun 2013, sebanyak13 mahasiswa FK di-DO. Mereka angkatan 2006 dan 2011 dari berbagai program studi seperti pendidikan dokter, keperawatan, fisioterapi, dan kedokteran hewan.
Jumah itu mahasiswa FK yang diputus kuliah tahun 2014 meningkat menjadi 23 orang. Mereka dari angkatan 2007 (11) dan 2012 (12).
Ke-23 mahasiswa FK yang putus kuliah tahun lalu itu di program studi pendidikan dokter, keperawatan, fisioterapi, kedokteran hewan, dan psikologi.
"Mereka dinyatakan putus studi karena sudah tidak aktif mengikuti perkuliahan. Mahasiswa yang tidak aktif selama empat semester berturut-turut harus dinyatakan putus studi atau drop out," kata Dekan Fakultas Kedokteran Unhas, Prof Dr dr Andi As'adul Islam SpBS.
Mereka yang putus kuliah itu bukan karena faktor biaya. "Orangtua mereka sudah mengeluarkan uang ratusan juta untuk memasukkannya kuliah di FK Unhas, tapi tetap DO," kata guru besar FK Unhas Prof Dr dr Idrus Andi Paturusi yang juga mantan rektor Unhas.
Menurutnya, setiap tahun Unhas menerima 50 mahasiswa FK melalui jalur mandiri. Kemampuan akademik mereka dievaluasi
di semester IV, jika tidak memenuhi standar, yah dikeluarkan.
"Banyak diantara mereka, meski telah membayar ratusan juta rupiah, tapi dikeluarkan karena tidak memenuhi standar nilai akademik 2,75 pada evaluasi empat semester. Jadi, membayar mahal tidak menjamin lolos dari DO," jelas Idrus.