Benarkah Kepribadian Introvert Rawan Bunuh Diri?

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Deddy Nurdin

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Menurut Fadzlul, Psikolog dari Universitas Jambi, kepribadian tertutup atau introvert lebih rawan melakukan aksi bunuh diri. Hal ini dikarenakan, kepribadian ini cenderung tidak mampu melakukan problem solving terhadap permasalahan yang dihadapinya. Serta gampang putus asa ketika menghadapi suatu persoalan.

Menurut analis psikolog, kepribadian introvert memiliki ciri prilaku yang lebih menutup diri. Sehingga, Ketika memiliki masalah selalu dipendam, punya aspirasi tidak mampu disampaikan dan tidak mudah bergaul.

"Bayangkan kalau orang seperti itu punya masalah. Dia mau ngomong ke siapa nggak tau. Akhirnya putus asa, trus berfikir udah bunuh diri saja selesai," tutur Fadzlul saat dibincangi tribunjambi.com, Jumat (13/2) kemarin di ruang prodi psikologi Universitas Jambi.

Kepribadian introvert berbanding terbalik dengan ekstrovert. Yang menurut Fadzlul lebih kecil resikonya untuk melakukan bunuh diri. Itu dikarnakan, orangnya yang memiliki kepribadian ekstrover cendrung "open minded" lebih terbuka.

"Kalau ada masalah dia lebih bisa memecahkan masalah, dia bisa melakukan problem solving,"katanya.

Fadzlul menganalogikan, sebuah bejana yang bisa menampung 1.000 masalah. Ketika orang tipe introvert ini bermasalah dengan orang tua. Maka akan menyumbang 5 persen masalah. Saat bermasalah dengan temannya mendapat masalah dia akan simpan. Ini juga menyumbang beberapa persen masalah. Ketika kapasitasnya sudah diatas 1.000 maka over kapasitas, tentu bejana ini bisa pecah. Dan akhirnya, menemui jalan buntu lalu bunuh diri dianggap jadi solusi.

"Sangat berbeda dengan orang yang ekstrovert. Karena dia bisa bergaul, dia cerita sehingga, ketika yang masuk 100 bisa berkurang 50 misalnya," pungkas Fadzlul.

Seperti diberitakan Tribun Jambi, kasus bunuh diri di Kabupaten Kerinci akhir-akhir ini cukup marak terjadi.