Perburuan Liar Rangkong
Diyakini Memiliki Khasiat
Perburuan Burung Enggang, bukan saja karena bentuknya yang unik dan bisa dijadikan perhiasan, namun juga dikarenakan adanya
Penulis: edijanuar | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM - Perburuan Burung Enggang, bukan saja karena bentuknya yang unik dan bisa dijadikan perhiasan, namun juga dikarenakan adanya kepercayaan sebagian masyarakat, bahwa burung ini memiliki khasiat sebagai obat-obatan.
Informasi yang didapat Tribun dari berbagai sumber, air liur burung ini diyakini dapat menyembuhkan luka, termasuk luka tembakan senjata pemburu. Apabila terkena tembakan, burung ini akan menjilat bagian tubuhnya yang luka tersebut.
"Orang tua dulu menjadikan Burung Enggang ini sebagai obat. Banyak juga yang menggunakan Burung Enggan dalam kegiatan mistis," kata Yazid, tokoh masyarakat di Kerinci. Dia mengaku orang Tiongkok sudah lama menjadikan paruh burung enggang sebagai obat.
Namun demikian, bagian yang paling berharga pada seekor Enggang ini adalah paruh hingga ke kepalanya. Makanya tidak mengherankan jika bagian ini menjadi idaman untuk dijadikan batu cincin.
Ada yang percaya, paruh dapat mengobati berbagai jenis penyakit. Diantaranya adalah penyakit paru-paru basah, pembengkakan hati, batu ginjal, jantung, sakit usus. Bahkan ada yang menganggap, air rendaman paruh burung ini mampu menetralkan racun.
Untuk diketahui, Enggang atau Rangkong ini merupakan sejenis burung yang memiliki paruh unik berbentuk tanduk lembu tetapi tanpa lingkaran. Paruh itu berwarna garang. Spesies ini hidup di Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi.
Bagi masyarakat di Pulau Kalimantan, burung yang satu ini sudah menjadi bagian dari sendi kehidupan mereka, seperti burung Garuda untuk Indonesia. Burung Enggang atau disebut juga burung Rangkong ini adalah salah satu fauna yang menjadi ciri khas Pulau Kalimantan dan merupakan maskot Propinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.