Tempat Dugem di Aceh Dijaga Ketat

Setiap malam diperkirakan ada seratusan lelaki dan wanita berbaur dalam ruang diskotik yang dilengkapi bar.

Editor: Suang Sitanggang
AFP PHOTO / ANWAR AMRO
ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM, ACEH - Setiap malam diperkirakan ada seratusan lelaki dan wanita berbaur dalam ruang diskotik yang dilengkapi bar. Saat Serambi menyambangi lokasi bar di lantai dasar hotel itu, mendapati dua petugas menjaga pintu masuk.

Biasanya, akses masuk ke lobi hotel dapat dilewati melalui pintu ruang bawah hotel. Namun pada saat party night berlangsung, akses masuk ke lobi lewat pintu bawah diblokir petugas. Beberapa petugas juga tampak berjaga di luar pintu.

Serambi hanya dapat menjangkau di depan pintu masuk bar. Dari luar ruangan, tampak kelap-kelip lampu disko menghadirkan musik dengan bit yang kuat, cepat dan volume yang keras merangsang lekuk tubuh ABG ikut ‘shake n movin’ (berdisko) semalaman. Jika sudah dini hari, suara dentuman musik sayup-sayup terdengar sampai ke seberang jalan.

Party night telah menjadi program rutin hotel itu. Para penikmatnya tidak keberatan merogoh kocek seberapa pun demi membayar cover charge (tarif masuk) dan makanan yang mereka nikmati di tempat clubbing dengan harga selangit.

Pamandangan di luar ruangan bar juga tak kalah ‘seru’. Serambi mendapati lima remaja tanggung terkulai tak berdaya di atas lantai parkir ruang bawah hotel. Para remaja ABG ini terlihat mabuk berat sampai muntah.

Di sebuah sudut lain, masih di ruang bawah tempat parkir hotel, terlihat pula dua cewek ABG. Dandanan mereka menor disapu make up tebal dengan bibir bergincu merah maron. Dua ABG sekira berusia 16 tahun ini tampak seksi dalam balutan tank top dan celana hot pants dikelilingi beberapa pria.

Amatan Serambi, mereka yang menikmati clubbing atau party night bukan hanya kalangan elite. Selain menggunakan sepeda motor, ada pula yang bermobil dengan beberapa wanita di dalamnya.

“Mereka ini ada yang berasal dari luar Aceh dan juga ada yang orang Aceh,” ujar Andi yang sesekali kerap ikut masuk ke ruang diskotik.
Sepertinya mereka yang ikut night party bukan lagi orang baru. Ini pula yang terlihat dari gelagat pengunjung yang sangat akrab dengan petugas hotel saat melintasi pos jaga. Serambi juga menelusuri beberapa tempat lainnya yang menjadi tempat mangkal wanita-wanita ABG bispak.

Beberapa mereka justru baru muncul pada jelang tengah malam. Baik di kafe-kafe terbuka maupun tertutup di beberapa hotel ternama lainnya. Beberapa lokasi yang mudah ditemui di antaranya di kawasan Simpang Lima, Lueng Bata, dan beberapa kawasan di Jalan Dr Mr Moh Hasan.

Modus para wanita bispak ini menggaet pelanggan terbilang sederhana. Mereka cukup menunggu pelangggannya di tempat itu. Bila transaksi deal, kemudian tinggal memilih tempat yang aman untuk berkencan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved