Perambahan Hutan
Masyarakat tak Peduli Soal Kerusakan Hutan
TRIBUNJAMBI.COM - Hamidi, S.Sos Kabid Perlindungan Hutan Dishut Kabupaten Batanghari,
Penulis: Hendri Dunan | Editor: Rahimin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Hendri Dunan
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Hamidi, S.Sos Kabid Perlindungan Hutan Dishut Kabupaten Batanghari, Kamis (24/1) menyayangkan sikap masyarakat yang tidak perduli dengan upaya pemerintah untuk mencegah perusakan hutan.
Berbagai upaya terus digalakkan oleh pemerintah kabupaten, provinsi dan dunia agar hutan Tahura Sultan Thaha, Senami bisa kembali normalkan. Namun, masyarakat seolah menolak, dan terus melakukan perambahan. Khususnya pencurian terhadap kayu bulian yang semakin langka diperoleh saat ini.
"Kita berharap kepada masyarakat mengerti bahwa Tahura merupakan kawasan konservasi yang harus dijaga sama-sama. Karena itu bukan hanya milik kabupaten Batanghari tapi milik dunia," ungkapnya.
Pada Kamis (24/1) tim kembali beroperasi. Hasilnya mereka menemukan kayu seukuran konsen pintu dan jendela sebanyak 45 batang. Selain itu juga ditemukan 28 keping kayu tawar.
"Kayu temuan dari tim gabungan juga sudah kita amankan di Dishut Batanghari sebagai barangbukti,"ujarnya.
Hamidi juga mengamankan satu unit sinsaw dari tumpukan kayu yang ditemukan pada Senin sebelumnya. Baik sinsaw dan kayu sama-sama menjadi barang sitaan dan temuan di lapangan.
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Hamidi, S.Sos Kabid Perlindungan Hutan Dishut Kabupaten Batanghari, Kamis (24/1) menyayangkan sikap masyarakat yang tidak perduli dengan upaya pemerintah untuk mencegah perusakan hutan.
Berbagai upaya terus digalakkan oleh pemerintah kabupaten, provinsi dan dunia agar hutan Tahura Sultan Thaha, Senami bisa kembali normalkan. Namun, masyarakat seolah menolak, dan terus melakukan perambahan. Khususnya pencurian terhadap kayu bulian yang semakin langka diperoleh saat ini.
"Kita berharap kepada masyarakat mengerti bahwa Tahura merupakan kawasan konservasi yang harus dijaga sama-sama. Karena itu bukan hanya milik kabupaten Batanghari tapi milik dunia," ungkapnya.
Pada Kamis (24/1) tim kembali beroperasi. Hasilnya mereka menemukan kayu seukuran konsen pintu dan jendela sebanyak 45 batang. Selain itu juga ditemukan 28 keping kayu tawar.
"Kayu temuan dari tim gabungan juga sudah kita amankan di Dishut Batanghari sebagai barangbukti,"ujarnya.
Hamidi juga mengamankan satu unit sinsaw dari tumpukan kayu yang ditemukan pada Senin sebelumnya. Baik sinsaw dan kayu sama-sama menjadi barang sitaan dan temuan di lapangan.
Berita Terkait