Flu Burung
Abdul Fattah Bilang Itu Hanya Alasan Dinas
TRIBUNJAMBI.COM - Bupati Batanghari, Abdul Fattah menyatakan pihak Dinas Peternakan hanya beralasan
Penulis: Hendri Dunan | Editor: Rahimin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Hendri Dunan
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Bupati Batanghari, Abdul Fattah menyatakan pihak Dinas Peternakan hanya beralasan bila tidak memiliki dana. Apalagi tidak dianggarkannya pembelian desinfektan dan biaya operasional petugas di lapangan.
Beberapa waktu lalu, semenjak tersebarnya kabar di Kecamatan Batin XXIV terserang virus flu burung, pihak Dinas Peternakan mengeluhkan kekosongan desinfektan. Akibatnya mereka tidak bisa penanggulangan terhadap virus yang telah membunuh ayam milik warga.
Menyikapi hal itu, Bupati Batanghari, Abdul Fattah mengatakan itu hanya alasan. Fattah mengaku ini merupakan awal tahun, di mana anggaran baru digunakan. Mustahil bila pihak Dinas Peternakan sudah mengatakan tidak memiliki anggaran.
"Dari mana pula mereka tidak memiliki anggaran untuk membeli Desinfektan. Ini masih awal, itu hanya alasan," ungkap bupati, Kamis (10/1).
Fattah mengungkapkan kekesalannya karena lambatnya penanggulangan dari pihak Dinas Peternakan. Seharusnya bila penyebaran virus tersebut cepat ditanggulangi dari awal terdeteksi maka tidak akan menyebar hingga satu kecamatan.
"Itukan penyebarannya tidak bisa ditentukan. Seharusnya semenjak diketahui, cepat ditanggulangi. Kalau tidak ada obatnya, cepat minta bantuan. Harusnya kan begitu, bukannya diam dan dibiarkan saja," ujarnya.
Sebagaimana informasi yang diperoleh Tribun, Dinas Peternakan tidak menganggarkan belanja Desinfektan dan obat-obatan lain serta operasional petugas bila ada wabah yang menyerang hewan ternak dan ikan.
Akibatnya, semenjak awal tahun ini Desinfektan yang tersedia di Dinas Peternakan merupakan sisa dari tahun 2012. Itupun merupakan sisa dari hasil bantuan Dinas Peternakan Provinsi Jambi.
"Saya tidak mau tahu bagaimana caranya Dinas mendapatkan obat. Yang penting obatnya harus segera diperoleh dan diberikan kepada warga. Mau minta bantuan ke Provinsi atau pusat silahkan," tutur bupati.
Demikian pula, keluhan tidak adanya biaya operasional bagi petugas dilapangan. Menurut bupati, seharusnya hal seperti itu tidak lagi menjadi keluhan meskipun tidak ada anggaran khusus. Sebab, petugas masih memiliki biaya perjalanan dinas yang bisa digunakan.
"Biaya operasional itu tidak usah dipersoalkan mereka. Bukannya sudah ada biaya perjalanan Dinas," katanya.
Fattah berharap, sebelum pertengah bulan ini, Diharapkan penyebaran virus flu burung di Kecamatan Batin XXIV sudah harus ditanggulangi. Bagaimana pun cara pihak dinas peternakan memperoleh obatnya. Agar masyarakat tidak resah dan virus menyebar semakin meluas.
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Bupati Batanghari, Abdul Fattah menyatakan pihak Dinas Peternakan hanya beralasan bila tidak memiliki dana. Apalagi tidak dianggarkannya pembelian desinfektan dan biaya operasional petugas di lapangan.
Beberapa waktu lalu, semenjak tersebarnya kabar di Kecamatan Batin XXIV terserang virus flu burung, pihak Dinas Peternakan mengeluhkan kekosongan desinfektan. Akibatnya mereka tidak bisa penanggulangan terhadap virus yang telah membunuh ayam milik warga.
Menyikapi hal itu, Bupati Batanghari, Abdul Fattah mengatakan itu hanya alasan. Fattah mengaku ini merupakan awal tahun, di mana anggaran baru digunakan. Mustahil bila pihak Dinas Peternakan sudah mengatakan tidak memiliki anggaran.
"Dari mana pula mereka tidak memiliki anggaran untuk membeli Desinfektan. Ini masih awal, itu hanya alasan," ungkap bupati, Kamis (10/1).
Fattah mengungkapkan kekesalannya karena lambatnya penanggulangan dari pihak Dinas Peternakan. Seharusnya bila penyebaran virus tersebut cepat ditanggulangi dari awal terdeteksi maka tidak akan menyebar hingga satu kecamatan.
"Itukan penyebarannya tidak bisa ditentukan. Seharusnya semenjak diketahui, cepat ditanggulangi. Kalau tidak ada obatnya, cepat minta bantuan. Harusnya kan begitu, bukannya diam dan dibiarkan saja," ujarnya.
Sebagaimana informasi yang diperoleh Tribun, Dinas Peternakan tidak menganggarkan belanja Desinfektan dan obat-obatan lain serta operasional petugas bila ada wabah yang menyerang hewan ternak dan ikan.
Akibatnya, semenjak awal tahun ini Desinfektan yang tersedia di Dinas Peternakan merupakan sisa dari tahun 2012. Itupun merupakan sisa dari hasil bantuan Dinas Peternakan Provinsi Jambi.
"Saya tidak mau tahu bagaimana caranya Dinas mendapatkan obat. Yang penting obatnya harus segera diperoleh dan diberikan kepada warga. Mau minta bantuan ke Provinsi atau pusat silahkan," tutur bupati.
Demikian pula, keluhan tidak adanya biaya operasional bagi petugas dilapangan. Menurut bupati, seharusnya hal seperti itu tidak lagi menjadi keluhan meskipun tidak ada anggaran khusus. Sebab, petugas masih memiliki biaya perjalanan dinas yang bisa digunakan.
"Biaya operasional itu tidak usah dipersoalkan mereka. Bukannya sudah ada biaya perjalanan Dinas," katanya.
Fattah berharap, sebelum pertengah bulan ini, Diharapkan penyebaran virus flu burung di Kecamatan Batin XXIV sudah harus ditanggulangi. Bagaimana pun cara pihak dinas peternakan memperoleh obatnya. Agar masyarakat tidak resah dan virus menyebar semakin meluas.