Kongres PSSI
PSSI Tak Gubris Hasil Kongres KPSI
TRIBUNJAMBI.COM-PSSI tidak menggubris hasil dari keputusan kongres Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
Editor:
Deddy Rachmawan
TRIBUNJAMBI.COM, PALANGKARAYA- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak menggubris hasil dari keputusan kongres Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (10/12/2012).
Salah satu dari lima butir hasil kongres KPSI adalah KPSI akan mengambil alih kantor PSSI, karena La Nyalla Mattalitti telah menjadi Ketua Umum PSSI yang sah sesuai hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Ancol pada Maret silam.
"Tidak usah dibesar-besarkan. Semua sudah tahu yang mana yang legal. Karena itu, saya tidak memikirkan hal itu sama sekali," jelas Sekjen PSSI, Halim Mahfudz kepada wartawan di Hotel Aquarius, Palangkaraya, Senin (10/12/2012) petang.
Pernyataan Halim tersebut diperkuat dengan bukti-bukti keabsahan PSSI sebagai federasi yang legal. Salah satunya, keputusan AFC yang mengakui tim nasional Indonesia di bawah kepengurusan Djohar Arifin Husin.
"Siapa yang berhak memimpin PSSI sempat diadukan kepada CAS (Badan Arbitrase Olah raga). Lalu, CAS menjawab dan menyatakan sudah mengetahui mana yang legal, yakni kepengurusan Pak Djohar. Hasil kongres luar biasa di Ancol tidak disetujui CAS. Maka dari itu, PSSI kedudukannya sangat kuat," beber Divisi Hukum dan Legal PSSI, Rudy Vinantha.
Sementara itu, KLB PSSI Palangkaraya melahirkan empat keputusan, yakni:
1. Pemilik suara menerima peraturan tata tertib jadwal kongres.
2. Pemilik suara menerima dan mengesahkan revisi statuta 2009 untuk ditetapkan sebagai produk KLB Palangkaraya 2012.
3. Pemilik suara sepakat menerima dan mengesahkan penggabungan liga profesional sebagai produk KLB Palangkaraya 2012.
4. Pemilik suara sepakat menerima dan mengesahkan pengembalian Komite Eksekutif (Exco) PSSI (La Nyalla, Tony Apriliani, Roberto Rouw, dan Erwin Budiawan) yang dipecat dengan syarat meminta maaf dan diberi waktu sebulan.
Tidak hanya itu, KLB PSSI juga menyepakati pembubaran Joint Committee (JC) dan pembatalan hasil MoU.
Hal itu merupakan hasil rapat Komite Eksekutif PSSI yang dilaksanakan pada Minggu (9/12/2012) di Palangkaraya, setelah mendengar laporan JC, membaca, mempelajari, dan membahas surat-surat dari FIFA.
"JC gagal menghasilkan keputusan antara lain tempat, tanggal pelaksanaan, dan status kongres. Hingga saat ini, verifikasi menyangkut peserta tidak dapat dilaksanakan, karena setelah PSSI menyerahkan daftar sesuai statuta dan kongres Solo, pihak KPSI belum menjawab proses verifikasi tersebut hingga batas terakhir, Minggu (9/12/2012) pukul 11.00 WIB.
"MoU juga gagal menghentikan KPSI melakukan pelanggaran secara berulang-ulang atas statuta PSSI, AFC, dan FIFA. MoU gagal menghentikan KPSI membentuk timnas tandingan serta menghalangi beberapa pemain bergabung ke dalam timnas di bawah yuridiksi PSSI," tegas Halim.
PSSI akan mengirim laporan hasil KLB kepada FIFA malam ini. Nantinya, FIFA akan membahas permasalahan Indonesia dalam rapat Komite Eksekutif FIFA di Tokyo, Jepang, pada Jumat (14/12/2012) mendatang.(Ferril Dennys)