Arus Mudik

1 Jam 15 Menit Sangkur Menempel di Dada Masinis

TRIBUNJAMBI.COM - Selama 1 jam 15 menit masinis Kereta Api Gajayana Lebaran mengendalikan kereta api di bawah todongan sangkur.

Editor: ribut
JAKARTA, TRIBUNJAMBI.COM - Selama 1 jam 15 menit masinis Kereta Api Gajayana Lebaran mengendalikan kereta api di bawah todongan sangkur seseorang dari stasiun Haur Geulis, Cirebon, Jawa Barat sampai stasiun Senen, Jakarta Pusat.


Humas PT Kereta Api Sugeng Priyono menjelaskan bahwa kereta api Gajayana Lebaran tujuan Malang-Gambir berangkat dari stasiun Cirebon pukul 06.21 WIB, kemudian pukuk 06.54 WIB kereta tersebut tertahan di saat memasuki masuk daerah Jatibarang.


Pukul 07.09 WIB, kereta tersebut dihadang beberapa orang di Stasiun Telagasari, satu orang yang menghadang kereta tersebut kemudian naik ke lokomotif KA Gajayana.


Kemudian pukul 07.28-07.30 WIB kereta yang diawaki 10 orang tersebut berhenti di Stasiun Haur Geulis untuk menurunkan penumpang gelap tersebut.


"Masinis melaporkan kepada pengendali operasi KA Cirebon bahwa penumpang di lokomotif sudah diturunkan di Stasiun Haur Geulis," kata Sugeng di Stasiun Senen, Sabtu (27/8/2011).


Pukul 08.12 WIB masinis KA Gajayana Lebaran melakukan penyesuaiaan frekuensi radio lokomotif ke pengendali operasi KA Daerah Operasi 3 Cirebon minta agar perjalanan KA Gajayana Lebaran diberikan aspek hijau-hijau atau perjalanan langsung sampai stasiun gambir.


08.14 WIB KA Gajayana Lebaran lewat Stasiun Cikampek. Diperkirakan sejak saat itu, masinis disandera dengan ditodongkan sangkur di dadanya. "Kita curiga, karena masinis minta hijau-hijau artinya jalan terus baik masuk atau keluar," kata Sugeng.


Lalu,08.16-09.00 WIB petugas PK Timur Daop OI Jakarta memanggil masinis KA Gajayana Lebaran melalui Radio Lokomotif, namun tidak ada respon.


"Kemudian kita meminta pengendali KA untuk memanggil masinis, tetapi tidak direspon. Di stasiun Bekasi kita coba berhentikan dengan membeli lampu kuning merah, artinya harus berhenti, tetapi kereta tidak mau berhenti malah meminta langsung," jelasnya.


Kemudian pukul 09.08 WIB, Pusat Kendali (PK) Timur Daop I mendapatkan kontak dari masinis KA Gajayana Lebaran dengan suara pelan seperti dalam tekanan. "Dia memohon Kereta Api dilangsungkan sampai Stasiun Gambir," katanya.


09.10 WIB, KA Gajayana Lebaran dicoba diberhentikan kembali di Stasiun Jatinegara, namun gagal. "Kemudian masinis mengarahkan kereta ke Stasiun Senen, karena dianggap kemanan di Senen lebih siap," katanya.


09.12 WIB kondektur KA Ganjayana Lebaran menerima telepon dari pegawai Purwokero agar kereta masuk stasiun pasar Senen dan melakukan penarikan rem darurat dari dalam rangkaiaan. "Lalu Pusat Kendali meminta kepada teknisi kereta agar melakukan pengereman darurat," ucapnya.


Pukul 09.35 WIB, KA Gajayana Lebaran masuk jalur 4 dengan ditarik rem darurat yang dilakukan teknisi Kereta. "Kemudian setelah berhenti petugas keamanan kereta dan aparat Brimob yang sudah siaga di jalur 4 menangkap pelakunya," katanya.


Dua orang diamankan dalam kejadian ini. "Satu buah senpi dan satu buah sangkur ditemukan di bawah kereta. Satu pelaku dibawa ke Polda Metro Jaya saat ini," katanya.


Pengakuan masinis, selama di dalam kereta dirinya mendapatkan tekanan dengan sangkur yang menempel di dadanya. "Ada bekas luka memar di dada masinis Kereta Api Gajayana Lebaran serta luka gores di tangan masinis," ungkap Sugeng.(*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved