Kemampuan Istimewa Koopssus TNI yang Baru Dibentuk, Hanya Bisa 'Digerakkan' Orang-orang Ini
Hadi mengatakan personel Koopssus mempunyai kualifikasi untuk melakukan berbagai operasi khusus dalam upaya ...
Kemampuan Istimewa Koopssus TNI yang Baru Dibentuk, Anggota 500 Personel Pilihan AD, AL dan AU
TRIBUNJAMBI.COM - Satuan khusus yang berasal dari TNI AD, AL dan AU secara resmi dibentuk.
Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal, Hadi Tjahjanto, telah meresmikan Komando Operasi Khusus TNI ( Koopssus TNI) di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (30/7/2019) kemarin.
Koopssus TNI merupakan kesatuan elite yang anggotanya merupakan gabungan dari prajurit-prajurit pasukan khusus tiga angkatan, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
"Sebagai satuan elite, personel Koopssus TNI yang berasal dari pasukan khusus dari ketiga matra merupakan prajurit-prajurit pilihan," kata Hadi dalam upacara peresmian.
Hadi mengatakan personel Koopssus mempunyai kualifikasi untuk melakukan berbagai operasi khusus dalam upaya pemberantasan aksi terorisme baik di dalam maupun luar negeri yang menuntut kecepatan dan keberhasilan tinggi.
Baca Juga
Kisah Raja Intel dari Kopassus, Punya Keahlian Sutradara Misi-misi Rahasia Risiko Tinggi
Dua Pengajar Bela Diri Kopassus Bertarung, Master Karate Jepang Tersungkur
Buku Catatan Rahasia Benny Moerdani Diungkap Luhut Panjaitan, Bisa Akses Tokoh-tokoh Negara di Dunia
Penyamaran Kopaska di Bank Tak Terdeteksi, Perampok Babak Belur Kena Jebakan Tingkat Tinggi
"Tugas dari Koopssus TNI adalah mengatasi aksi terorisme baik dalam maupun luar negeri yang mengancam ideologi, kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia," kata Hadi.
Hadi menjelaskan, Koopssus TNI memiliki tiga fungsi dalam pemberantasan terorisme yaitu penangkalan, penindakan, dan pemulihan.
Koopssus TNI akan lebih berperan dalam fungsi penangkalan dengan cara melakukan observasi jarak dekat.
Dari 500 anggota Koopssus, 400 orang di antaranya merupakan personel yang menjalankan fungsi penangkalan terorisme dan 100 personel lainnya atau satu kompi melakukan penindakan aksi terorisme.
"Penangkalnya di dalamnya adalah surveillence yang isinya juga intelijen, 80 persen kita laksanakan adalah surveillence atau observasi jarak dekat," ujar Hadi.
Hadi menuturkan, secara struktural, Koopssus TNI berada di bawah komando Panglima TNI.
Harapannya, Panglima TNI dapat segera menggerakan pasukan tersebut dengan cepat.
"Ketika ada ancaman dari dalam maupun luar negeri, Panglima TNI langsung bisa memerintahkan untuk bergerak dengan cepat dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi," kata Hadi.