Dua Tahun Berdiri, KDDSJ Berangkat dari Keprihatinan Kebutuhan Darah
Sudah lebih dari 500 kantong darah yang disumbangkan oleh komunitas ini kepada PMI ataupun pihak rumah sakit.
Penulis: Nurlailis | Editor: Teguh Suprayitno
Dua Tahun Berdiri, KDDSJ Berangkat dari Keprihatinan Kebutuhan Darah
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Komunitas Donor Darah Sukarela Jambi (KDDSJ) terbentuk pada 17 September 2017. Sudah lebih dari 500 kantong darah yang disumbangkan oleh komunitas ini kepada PMI ataupun pihak rumah sakit.
Komunitas ini juga sudah memiliki akta notaris serta berbadan hukum yang memiliki SK dari Kemenkumham. Saat ini juga sedang proses ke Kesbangpol.
Koordinator komunitas, Budi Priyono menyampaikan terbentuknya komunitas karena keprihatinan terhadap pasien yang membutuhkan darah dan kebutuhan darah di Jambi sangat banyak.
"Dari tahun 1984 saya sudah donor darah dan dari tahun 90an saya mengumpulkan teman-teman yang siap donor. Sehingga kalau ada kebutuhan orang mengontek saya. Pada 2017 ada yang ingin membentuk komunitas donor darah ini yang diinisiasi sekitar lima orang. Dari sejak awal kami membentuk komunitas yang berbadan hukum," jelasnya.
Baca: Komunitas Donor Darah Sukarela Jambi Sumbang 500 Kantong Darah ke PMI dan Rumah Sakit
Baca: Aisyah Gembira, Akhirnya Dapat Berjalan Seperti Orang Kebanyakan
Baca: DAK Tak Terserap Maksimal, DPRD Merangin Pertimbangkan Usulan Pinjaman ke PT SMI
Baca: Bedeng di Legok Kota Jambi Terbakar, Warga Mengira Orang Bakar Sampah
Baca: VIDEO: Rumah Wartawan Serambi Indonesia di Aceh Tenggara Dibakar Orang tak Dikenal
Komunitas ini juga siap menjadi donor sukarela dan donor pengganti. Kalau donor sukarela peruntukannya bebas, kalau donor pengganti itu jelas peruntukannya kepada siapa dan tidak bisa dialihkan oleh PMI dan RS.
Berdasarkan pengalaman ia mengatakan ada calo darah yang hilir mudik di RS ataupun PMI. Ketika ada pasien yang butuh darah dia siap mencarikan orang tapi harus bayar. Jadi KDDSJ berharap bisa membantu pasien yang membutuhkan.
"Kedepannya misi kita mencari pendonor sebanyak mungkin. Juga akan mensosialisasikan ke pendonor pemula seperti anak-anak SMA/SMK karena awal boleh donor usia 17 tahun," pungkasnya.